Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Idris yang Patut Dijadikan Teladan Bagi Muslim
30 Juni 2021 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang Muslim, kita pasti sudah sering mendengar berbagai kisah Nabi Idris dengan segala keistimewaan dan kemuliannya. Banyak hal dari kisah-kisah tersebut yang bisa kita jadikan teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Idris sering dikaitkan dengan kecerdasan luar biasa . Sifat kecerdasan yang dimiliki Nabi Idris di antaranya adalah sebagai orang pertama yang bisa membaca dan menulis. Beliau juga merupakan ahli dalam bidang ilmu falak atau perbintangan.
Dalam Alquran, Allah SWT menyebutkan Nabi Idris AS melalui surah Al-Anbiya ayat 85 dengan bunyi sebagai berikut:
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya,"Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar,".
Beberapa Kisah Nabi Idris yang Bisa Dijadikan Teladan
Menurut buku Kisah Hikayat Nabi Idris AS (Enoch) Dalam Islam, Muhammad Xenohikari, 2016, Nabi Idris diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan agama di Babilonia, Irak Kuno. Sampai pada akhirnya beliau hijrah ke Mesir karena penduduk Babilonia di masa itu tidak bisa menerima apa yang Nabi Idris coba ajarkan.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah Tafsir disebutkan bahwa Nabi Idris adalah orang yang gemar bertasbih kepada Allah. Ia juga selalu melakukan perbuatan baik seperti menulis , belajar bahkan menjahit.
Nabi Idris adalah orang pertama yang bisa menulis. Hal itu termaktub dalam Surat Al 'Alaq: 4-5
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
Artinya: (Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam). Orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris as. (Dia mengajarkan kepada manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak diketahuinya) yaitu sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah, menulis dan berkreasi serta hal-hal lainnya.
‘Asadul Usud’ adalah gelar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Idris karena beliau tidak pernah merasa putus asa ketika Allah memberikan perintah untuk menyebarkan agama.
ADVERTISEMENT
Kisah lain menceritakan bahwa Nabi Idris juga dikenal dengan sosok yang tidak pernah merasa takut ketika harus menghadapi umatnya yang kafir, karena itulah gelar singa Allah disematkan kepada beliau. Menurut beberapa literatur, Nabi Idris dikenal dengan sosok pemaaf dan jauh dari kata sombong.
Nabi Idris juga dikenal tak pernah henti beribadah siang dan malam sampai orang lain kesulitan utk menggambarkan giatnya ibadah Nabi Idris, bahkan malaikat maut Izrail pun rindu ingin bertemu dengan Nabi Idris. Suatu saat, Malaikat maut meminta izin kepada Allah SWT untuk mengunjungi Nabi Idris, maka malaikat maut pun menemui Nabi Idris dalam bentuk manusia.
Malaikat maut memberi salam kepada Nabi Idris dan duduk di sampingnya. Nabi Idris biasa puasa Dahr, ketika tiba waktu berbuka maka ada malaikat yang membawakan makanan dari surga. Malaikat maut datang pada malam itu dengan membawa makanan dari syurga, Nabi Idris berbuka dengan makan itu dan berkata kpd malaikat maut:" Engkau makanlah juga." Namun malaikat maut tidak memakannya.
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Idris lainnya yang tidak kalah dahsyat adalah saat suatu hari beliau ditugaskan oleh Allah untuk memberikan peringatan kepada kaum keturunan Qabil, anak Nabi Adam yang durhaka. Karena kedurhakaannya, Kaum Qabil dihukum Allah dengan musim kemarau panjang.
Musim kemarau ini menimbulkan kekeringan di sawah dan sungai mereka. Merekatidaklagi memiliki cadangan makanan, semuanya habis tak tersisa. Akhirnya Nabi Idris pun datang dan memohon doa kepada Allah SWT untuk menurunkan hujan. Hujan pun turun dan kekeringan hilang dari pemukiman kaum Qabil.
Namun, keajaiban dan bantuan dari Nabi Idris ini tidak lantas menjadikan kaum Qabil taat pada Allah SWT dan mengikuti ajaran Nabi Idris. Nabi Idris tidak patah semangat dan tetap memperjuangkan agama Allah SWT, sampai akhirnya beliau mampu mendakwahi kaum Qabil untuk taat pada ajaran Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Keteladanan Nabi Idris bahkan diabadikan dalam Alquran dan diberikan tempat yang tinggi oleh Allah SWT. Ini tertuang dalam Surat Maryam ayat 56.
وَاذۡكُرۡ فِى الۡكِتٰبِ اِدۡرِيۡسَ ۚ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيۡقًا نَّبِيًّا
"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi."
Demikian kisah Nabi Idris yang semoga bisa kita teladani segala kebaikannya.
(DNR)