Konten dari Pengguna

Pangeran Cisadane: Cerita Fiksi Mengenai Kota Tangerang

23 September 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita fiksi mengenai Kota Tangerang
zoom-in-whitePerbesar
Cerita fiksi mengenai Kota Tangerang
ADVERTISEMENT
Siapa bilang cerita fiksi mengenai Kota Tangerang itu tidak ada? Tentu saja ada. Kota Tangerang, sama seperti beberapa wilayah lainnya di Indonesia, juga memiliki sebuah kisah yang konon dipercaya merupakan penggambaran ulang dari sebuah kisah nyata.
ADVERTISEMENT
Cerita fiksi dari Kota Tangerang itu dikenal dengan kisah Pendekar Cisadane atau yang dikenal juga dengan sebutan Pangeran Cisadane, Pendekar Cisadane adalah sebuah kisah heroik, sama seperti kisah Si Pitung, Si Jampang, dan Bang Pi'i dari Betawi atau Muhammad Toha dari Bandung.

Cerita Fiksi mengenai Kota Tangerang Diangkat dari Kisah Nyata

Pertanyaan tentang cerita fiksi mengenai Kota Tangerang ini terdapat pada materi buku Tema 8 untuk Kelas 4 SD/MI, Pembelajaran 4 Subtema 2.
Selama ini mungkin kita mengenal nama Pendekar Cisadane dari nama yang sudah melekat pada tim sepak bola dari Tangerang, Persita, sebagai julukan khas selain Laskar La Viola. Namun, ternyata tidak banyak yang tahu bagaimana kisah aslinya.
ADVERTISEMENT
Cerita fiksi mengenai Kota Tangerang yang satu ini konon memang diangkat dari kisah nyata, dengan kata lain keberadaan Pangeran atau Pendekar Cisadane memang benar adanya. Pendekar Cisadane bukanlah tokoh rekaan. Ia nyata, hidup pada jaman sebelum kemerdekaan. Sama seperti Si Pitung dari Jakarta, Pendekar Cisadane adalah orang yang menggunakan kesaktiannya untuk melawan penjajahan Belanda.
Konon, Pendekar Cisadane adalah orang yang melawan Ratu Siluman Buaya di bantaran sungai Cisadane. Dikisahkan bahwa dulu ada penghuni sungai Cisadane berwujud buaya yang sering mengganggu warga sekitar Cisadane. Pendekar Cisadane lah yang akhirnya berhasil mengalahkan Ratu Siluman Buaya tersebut.
Dikutip dari tangselpos.co.id, Mimi Ch, penulis novel 'Benteng Membara' berkata bahwa,
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa Surya belajar silat dari H Karim, salah satu tokoh ulama di daerah Rawa Kidang. Surya juga belajar ilmu silat Cina dari Ko Beng Hok yang tinggal di Pekayon, tidak jauh dari Rawa Kidang.
Surya alias Pendekar Cisadane dikenal sebagai sosok yang sederhana dan memiliki kepedulian tinggi pada rakyat miskin. Semasa hidupnya ia membela rakyat yang ditindas oleh Belanda, sama seperti pendekar yang lain, Surya identik dengan golok dan ilmu kanuragan yang disegani oleh musuh-musuhnya.
Hingga saat ini, tidak ada seorang pun yang tahu pasti kapan dan di mana Surya dimakamkan. Sosok Surya masih hidup dalam cerita fiksi mengenai Kota Tangerang dan nama Pangeran atau Pendekar Cisadane yang melekat dengan tim sepak bola Tangerang. (DNR)
ADVERTISEMENT