Konten dari Pengguna

Indonesia Ranking 1 Negara Paling Sering Unggah Konten Penyiksaan Hewan?

Berita Viral
Membahas isu-isu yang lagi viral
17 September 2022 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Atraksi topeng monyet di Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/5). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Atraksi topeng monyet di Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/5). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Miris, Indonesia menyandang predikat pertama sebagai negara yang paling sering mengunggah konten video penyiksaan terhadap hewan. Data tersebut didapat dari laporan bertajuk Money from Misery yang diterbitkan Social Media Animal Cruelty Coalition (SMACC) 2021.
ADVERTISEMENT
Disebutkan, total ada 5.480 konten video penyiksaan hewan di seluruh dunia yang diunggah ke media sosial. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29,67 persen atau 1.626 konten penyiksaan hewan dibuat di Indonesia. Angka tersebut merupakan yang tertinggi, jauh meninggalkan negara lain pengunggah konten serupa.
Peringkat kedua total video penyiksaan hewan adalah Amerika Serikat, yakni sebanyak 296 konten. Disusul oleh Australia, mengunggah 135 video, kemudian Kamboja dengan 83, lalu Irlandia sebanyak 74.
Ilustrasi anjing disiksa. (Foto: Pixabay)
Sementara untuk negara yang paling sering mengunggah mengunggah konten menyiksa hewan, juga Indonesia, yakni total 1.569 video. Angkat tersebut nyaris empat kali lipat dari Amerika Serikat (422) dan lima kali lipat Britania Raya (285).
Adapun data yang dihimpun Asia For Animal Coalition dari Juli 2020 hingga Agustus 2021 tersebut mendapati sebanyak 89,6 persen video penyiksaan hewan diunggah melalui YouTube.
ADVERTISEMENT
Beragam tema video penyiksaan hewan, kebanyakan berupa hewan sebagai penghibur. Ada juga konten edukasi yang malah menggunakan video kejam, atau penyelamatan palsu alias rekayasa. Tak luput, penyiksaan secara sengaja hingga memakan hewan hidup-hidup.
Ilustrasi topeng monyet. (Foto: Wikimedia Commons)
Konten kekerasan tersebut tak memandang hewan. Beragam spesies menjadi korban, di antaranya yang paling sering seperti kucing, anjing, dan kelinci, atau dari alam seperti monyet, piton, tenggiling, hingga beruang.
Khususnya monyet, sering sekali sejak masih bayi disiksa. Sebab, perilaku yang seperti manusia membuat monyet mudah dilatih. Monyet sendiri juga jadi salah satu hewan yang paling sering disiksa di Indonesia.
Mengenai video kekerasan terhadap hewan, SMACC memberi lima tips bila menemukannya di media sosial, di antaranya: waspada, jangan ditonton, jangan direspons, jangan di-share, dan segera report atau laporkan.
ADVERTISEMENT
"Hewan liar bukanlah properti, mainan, atau penghibur. Mereka adalah makhluk hidup yang memiliki hak untuk hidup di alam liar,” pesan SMACC. (bob)