Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Nasib Pilu Bayi Greis, Lahir Tanpa Anus dan Orang Tua Tak Punya Biaya Operasi
19 Februari 2021 11:44 WIB
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sungguh pilu nasib yang dialami seorang bayi perempuan di Dusun 3 Desa Solo, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, bernama Kristina Grimonia Dobe ini. Ia terlahir tanpa lubang anus.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, bayi yang disapa Greis itu tidak bisa mendapatkan perawatan medis yang memadai lantaran keluarga tidak memiliki biaya operasi. Kondisi itu dialaminya sejak lahir pada Minggu (22/11/2020) lalu hingga kini usianya yang menginjak tiga bulan.
Anak kedua dari pasangan Tarsisius Loy (32) dan Margareta Wea Pawu (29) itu kini hanya bisa terbaring lemas di kediamannya di Solo RT 07. Sang ayah menuturkan bahwa putri semata wayangnya itu diketahui tidak memiliki lubang anus dua hari setelah lahir.
Mengetahui hal itu, pihak keluarga pun berupaya supaya Greis bisa dioperasi, namun tidak membuahkan hasil. Keluarga pernah membawanya ke Puskesmas Boawae NTT dan ke dokter praktik di Kota Mbay.
Namun, baik dokter praktik maupun Puskesmas Boawae meminta agar Greis segera dirujuk ke Rumah Sakit Surabaya atau Rumah Sakit Sangla Denpasar. Sebab, di Flores tidak ada alat operasi untuk menangani kelainan pada bayi tersebut.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan ekonomi membuat upaya operasi untuk membuat lubang anus Greis belum terlaksana hingga kini. Selama itu pula balita malang itu harus membuang kotoran dan air kecil melalui tempat yang sama yaitu melalui tempat buang air kecil.
"Karena keterbatasan ekonomi, operasi untuk membuat lubang anus hingga saat ini belum terkabulkan," kata sang ayah Greis, Tarsisius Loy, seperti dikutip dari Florespedia.com.
Kondisi itu membuat Greis tidak bisa tenang dalam kesehariannya. Terlebih ketika hendak buang air kecil atau buang air besar. Bahkan, semakin hari kondisinya kian menurun.
"Dia susah tidur. Kalau mau buang air kecil atau buang air besar , dia mulai menangis berjam-jam baru berhenti," lanjutnya.
Selama ini, keluarga hanya bisa mengandalkan kartu KIS dan berkas administrasi lainnya untuk pengobatan Greis. Sang ayah yang berprofesi sebagai sopir truk pikap yang berpenghasilan pas-pasan dan ibunya yang seorang ibu rumah tangga biasa belum memiliki biaya yang cukup untuk operasi sang buah hati.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan ada yang bisa membantu kesembuhan anak saya," harap Tarsisius Loy sembari berkaca-kaca.
***
Pembaca yang budiman, mari donasi lewat kumparanDerma untuk membantu Greis operasi pembuatan lubang anus.