Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perempuan di Suku Apatani Menolak Terlihat Cantik karena Dianggap Membawa Sial
28 Desember 2020 12:02 WIB
Tulisan dari Berita Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memiliki tubuh langsung, kulit mulus dan bercahaya, rambut berkilau, dan hidung mancung kerap dijadikan tolak ukur standar kecantikan seorang perempuan. Meski jika membahas sebuah tradisi kecantikan dari berbagai belahan dunia, tentu akan berbeda-beda. Beda budaya, beda pula ritual dan standar kecantikannya.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang unik adalah tradisi kecantikan dari Suku Apatani. Suku ini terletak di Dataran Tinggi Apatani, Arunachal Pradesh, India .
Para perempuan dari suku Apatani di India ini terkenal dengan dekorasi hidung mereka yang tidak biasa. Ya, mereka menyumbat kedua lubang hidung dengan Tippei--sebuah gumpalan tinta hitam yang dicampur dengan lemak babi dan butiran halus arang.
Jika kebanyakan tradisi kecantikan dilakukan untuk menunjang penampilan menjadi lebih cantik, lain halnya dengan Suku Apatani yang justru melakukan tradisi tersebut agar mereka terlihat tidak menarik.
Sejarah di balik penggunaan Tippei oleh perempuan Apatani ini terbilang menyedihkan. Dikutip Barcroft TV, konon, perempuan-perempuan Apatani memiliki kecantikan yang luar biasa, bahkan paling cantik dari seluruh suku yang ada di India. Namun sayang, kecantikan mereka sering membawa malapetaka. Mereka sering diculik oleh suku-suku tetangga untuk dijadikan istri.
ADVERTISEMENT
Untuk menghentikan ketakutan tersebut, para leluhur suku Apatani pun memulai tradisi untuk menato wajah dan menyumbat lubang hidung para perempuan dari usia belia. Hal ini dilakukan agar mereka tampak tidak menarik.
Selain menyumbat hidung, wajah perempuan Apatani juga dihiasi dengan tato berwarna hitam, yang menjulur dari ujung dahi hingga dagu mereka. Namun, pada 1970, praktik menyumbat hidung dan melukis tato suku Apatani di wajah sudah tak lagi diperbolehkan oleh pemerintah India.
Seiring perkembangan zaman, tradisi memakai Tippei ini hanya bisa ditemukan pada perempuan-perempuan tua Apatani yang memang menjadikan hal tersebut sebagai identitas diri mereka. Kini, para generasi muda Apatani tak lagi meneruskan tradisi kecantikan tersebut. Hal ini disebabkan tradisi ini menjadi pemandangan yang tak biasa saat mereka ke kota untuk mencari pekerjaan.
ADVERTISEMENT
(mon)