Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Antisipasi Dampak Bencana Alam, Psikolog Unair Blusukan ke Sekolah Lakukan Ini
2 November 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Musim hujan segera tiba. Musim hujan identik dengan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah kawasan, tak terkecuali lingkungan sekolah. Oleh sebab itu penting sekali adanya edukasi kebencanaan agar sekolah memiliki ketangguhan dalam menghadapi bencana, termasuk bencana hidrometeorologi di musim hujan.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari fenomena tersebut, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) pun menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) yang mengambil tajuk ‘Sekolah Tangguh Bencana : Program Edukasi Kebencanaan Untuk Meningkatkan Resiliensi Berbasis Sekolah di Jawa Timur’.
"Pengmas berlangsung di SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo dan diikuti oleh guru termasuk Kepala Sekolah. Alasan pemilihan SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo untuk pelaksanaan pengmas kali ini adalah secara geografis letak Sidoarjo merupakan wilayah yang rawan terkena bencana alam hidrometeorologi," terang Dr Ike Herdiana MPsi Psikolog, salah satu tim pengmas, kepada Basra, Sabtu (2/11).
Ike melanjutkan, kegiatan edukasi ini diikuti 46 guru di sekolah tersebut yang mendapat materi dan lembar kerja sebagai panduan memahami Manajemen Bencana berbasis sekolah.
ADVERTISEMENT
Selain menggunakan metode ceramah dan diskusi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion) yang membahas tentang faktor risiko, faktor kerentanan, apa saja yang harus dilakukan saat bencana terjadi, bagaimana sikap sekolah terhadap kondisi bencana dan tindakan mitigasinya.
Selain Ike sendiri, pemateri dalam kegiatan pengmas ini antara lain Reza Lidia Sari SPsi MSi, Mery Retrofita Sari MPsi Psikolog, dan mitra Komunitas yakni Dr Rahmatsyam Lakoro SSn. MT, seorang peneliti edukasi kebencanaan dan pengembang media-media edukasi kebencanaan.
"Sementara untuk diskusi kelompok dan pengisian lembar kerja, masing-masing kelompok didampingi oleh 1 fasilitator. Jumlah fasilitator yang bertugas pada kegiatan ini adalah 4 fasilitator yang sebagian besar merupakan mahasiswa Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Selain itu terlibat juga beberapa relawan mahasiswa dari komunitas," terang Ike.
ADVERTISEMENT
Ike mengungkapkan, alasan sasaran kegiatan ini adalah guru karena guru merupakan sosok protagonist yang dapat membina siswa dan menjadi model peran siswa dalam menyikapi bencana.
Dalam kegiatan tersebut, guru mendapatkan 4 materi yang terdiri dari : (1) Pengantar Manajemen Bencana; (2) Dampak Psikologis Bencana Pada Siswa; (3) Edukasi Kebencanaan Bagi Siswa SMP; (4) Edukasi Kebencanaan Sociotagging, dan diskusi juga pengisian form resiliensi sekolah kaitannya dengan kebencanaan.
"Penting bagi sekolah memiliki sumber daya yang mumpuni dalam memahami bencana alam. Dalam hal ini tokoh protagonist seperti guru perlu diberikan bekal tentang kebencanaan agar dapat memberikan edukasi kepada siswa sehingga resiliensi atau kemampuan untuk beradaptasi dan bertahan dalam menghadapi situasi yang sulit, dapat benar-benar terbangun di sekolah tersebut," tegas Ike.
ADVERTISEMENT