Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Cerita Anak Muda di Surabaya Pertama Ikut Pilkada, Telusuri Rekam Jejak Kandidat
27 November 2024 7:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hari Rabu (27/11) sejumlah daerah di Indonesia menggelar Pilkada serentak, termasuk Surabaya. Pilkada ini untuk memilih wali kota/bupati hingga gubernur dan wakilnya.
ADVERTISEMENT
Antusiasme ditunjukkan anak muda di Surabaya mengikuti gelaran Pilkada pertama mereka. Salah satunya Alicia Tiffany. Mahasiswi berusia 21 tahun ini mengaku sudah menunggu momen Pilkada yang baru pertama kali baginya.
"Iya, ini (Pilkada) yang pertama buat saya. Kemarin (Pilpres dan Pileg) ikut yang pertama juga, tapi pasti kan beda ya suasananya," tutur mahasiswi Petra Christian University (PCU) Surabaya, kepada Basra, Rabu (27/11).
Demi ikut menggunakan hak pilihnya, , demikian ia karib disapa, bahkan secara khusus mencari rekam jejak para konstentan Pilkada.
"Saya memang sudah mencari tahu rekam jejak mereka lewat media sosial, ya supaya nggak salah memilih nantinya," ujar Elis yang akan mencoblos di Kecamatan Wiyung ini.
Jika Elis memilih mencari rekam jejak para konstentan Pilkada melalui media sosial, maka lain lagi yang dilakukan Neven Nathaniel. Pemuda 20 tahun ini telah mengikuti debat Pilwalkot Surabaya hingga Pilgub Jatim, demi memilih calon pemimpin impiannya.
ADVERTISEMENT
"Kemarin sempat ngikutin debat, tapi memang nggak secara keseluruhan debat saya ikuti. Dari (debat) itu ada bayangan siapa yang akan saya pilih," tutur Neven.
Pilkada serentak 2024 ini menjadi yang pertama bagi Neven menggunakan hak pilihnya dalam Pilwalkot Surabaya mau pun Pilgub Jatim.
"Iya ini yang pertama. Semoga nanti tidak salah pilih ya," ujarnya seraya tergelak.
Neven pun mengimbau anak muda untuk juga menggunakan hak pilihnya demi mewujudkan Kota Surabaya atau Jatim yang lebih baik lagi.
"Jangan golput, (nyoblos) sebagai upaya kita memilih pemimpin yang terbaik," tegasnya.