Konten Media Partner

Ciptakan Alat Deteksi Dini Stroke, Mahasiswa Surabaya Berjaya di PIMNAS 2024

28 Oktober 2024 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melia dan timnya. Foto: Humas Unair
zoom-in-whitePerbesar
Melia dan timnya. Foto: Humas Unair
ADVERTISEMENT
Melalui alat deteksi dini stroke yang diciptakan, lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil meraih medali perunggu kategori presentasi di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 yang digelar pertengahan Oktober lalu di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kelima mahasiswa tersebut adalah Melia Anggraeni (FST), Tsabita Arinal Haq( FST), Ach Jazilul Qutbi (FTMM), Amalia Dwi Berliyanti (FST), dan Muhammad Dzulkifli Amar Kaafi Ar Rochim (FST).
Melia mengatakan, inovasi yang ia dan timnya ciptakan adalah prototipe alat deteksi dini stroke.
“Kami menggunakan sampel berupa saliva yang mengandung kortisol. Sehingga pengguna nantinya akan lebih mudah mengecek kadar kortisol dan risiko stroke dengan mudah dan praktis,” ujar Melia, Senin (28/10).
Inovasi alat deteksi dini stroke ini, berangkat dari kerisauan timnya terkait tingginya angka stroke di Indonesia. Melia menjelaskan bahwa penyakit stroke juga merupakan salah satu penyumbang kecacatan bahkan kematian tertinggi dunia.
“Berdasarkan data yang kami temukan, hal ini akan terus meningkat setiap tahunnya. Atas kekhawatiran ini, kami tergerak untuk membuat suatu alat yang dapat membantu mencegah masyarakat terkena penyakit stroke. Khususnya pada orang yang memiliki faktor risiko stroke,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Berhasil keluar sebagai juara dalam ajang bergengsi PIMNAS tentu bukanlah hal yang mudah. Sebagai finalis, Melia dan tim kompak dalam menyatukan visi dan tujuan bersama hingga finish. Hal ini merupakan kunci dan strategi kemenangan tim Melia.
“Jika sebuah tim telah memiliki visi yang sama, berbagai tantangan yang datang akan lebih mudah terlewati,” ucapnya.
Menurut Melia, untuk meraih keberhasilan membutuhkan upaya sebaik mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.
“Karena kami percaya bahwa sudah ada rencana yang lebih baik bagi kami,” imbuhnya.
Melia berharap dengan inovasi berupa prototipe alat deteksi dini stroke dapat terus berkembang.
“Saya berharap, kami bisa menyempurnakan inovasi ini dan menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Hingga prototipe kami ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT