Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Dukung Emansipasi Wanita Melalui Gelaran Kriket Kartini Cup
25 April 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Olahraga kriket memiliki sejarah manis dalam emansipasi wanita. Ini tercermin dalam penyelenggaraan Piala Dunia Kriket Wanita pertama yang diadakan di Inggris pada 1973 atau dua tahun sebelum Piala Dunia Kriket Pria diadakan. Hal ini menandai momen penting dalam sejarah kriket, di mana kontribusi atlet wanita mendapat pengakuan di panggung internasional.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI), Abhiram Singh Yadav, mengungkapkan kriket pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19. Awalnya, olahraga ini dimainkan oleh komunitas Eropa di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta (Batavia), Surabaya, dan Bandung.
"Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, minat terhadap kriket khususnya di kalangan remaja putri di Indonesia mulai mengalami peningkatan, beberapa klub kriket pun mulai aktif dalam mengadakan program-program untuk merekrut dan melatih atlet kriket putri," ujar Abhiram dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Kamis (25/4).
Dalam hal prestasi, Tim Nasional Putri Indonesia pernah menorehkan kebanggaan sebagai peraih medali emas di SEA Games 2023 dan berhasil bermain di Piala Dunia Putri U-19 2023. Pencapaian ini membawa Indonesia berada di peringkat 20 besar dunia.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk penghargaan terhadap emansipasi wanita, PCI pun menggelar Kartini Cup 2024.
“Penyelenggaraan turnamen tingkat nasional seperti Kartini Cup ini merupakan bagian dari perjuangan membawa tim kriket putri Indonesia dalam mengembangkan kemampuan sekaligus menunjukkan kekuatan mereka," terangnya.
"Perjalanan para atlet kriket putri untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional yang inspiratif ini dapat membuka pintu bagi generasi penerus untuk berani bermimpi dan mencapai lebih. Bukan tidak mungkin, jika suatu hari nanti, Indonesia melahirkan sosok legendaris seperti Rachael Heyhoe-Flint ataupun Mithali Raj," sambungnya.
Digelar hingga 29 April 2024, Kartini Cup menampilkan sederet talenta muda untuk berlaga dalam turnamen.
Kartini Cup sendiri menjadi turnamen kriket putri yang digelar setiap tahun pada momen hari Kartini. Turnamen ini menjadi bentuk penghargaan kepada pahlawan nasional, Raden Ajeng Kartini, akan perjuangannya menghadirkan emansipasi dan pemberdayaan perempuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dengan mendukung turnamen Kartini Cup 2024, kami berharap dapat membantu menghadirkan wadah bagi para wanita muda di Indonesia untuk menembus batasan sosial, mengasah kemampuan leadership dan team work, serta membangun kepercayaan diri, baik di dalam maupun di luar lapangan kriket," kata Zaskia P. Setiyasari, Skin Health Lead Kenvue Indonesia.