Konten Media Partner

Festival Mandaka, Cara Mahasiswa PCU Kenalkan Permainan Tradisional

19 Mei 2023 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Rere, Cinta dan Alhamdira nampak terlihat asyik kala memainkan board game Monokon (Monopoli, Uno, dan Dakon) di Festival Mandaka.
ADVERTISEMENT
Sesekali ketiganya nampak bergantian melontarkan pertanyaan tentang pengetahuan umum yang telah disediakan.
"Seru banget di sini (Festival Mandaka), karena kita bisa mencoba banyak permainan. Terus pertanyaan-pertanyaan yang diajukan juga mudah banget seperti soal sekolah," kata Cinta pada Basra, Jumat (19/5).
Sementara itu, Austin Gunawan, mahasiswa program studi DKV (Desain Komunikasi Visual) PCU mengatakan, Festival Mandaka merupakan kegiatan inovasi permainan tradisional yang ia gagas sebagai Tugas Akhir OBE-LEAP (Outcome Based Education-Leadership Enhancement Program) jalur Community Engagement).
Austin sengaja memilih permainan tradisional karena ia ingin memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak saat ini.
"Hadirnya teknologi modern seperti sosial media, secara tidak langsung menjadikan masyarakat terutama anak-anak menjadi acuh tak acuh dengan permainan tradisional. Untuk itu, lewat Festival Mandaka ini saya mengajak teman-teman untuk membuat dan mengenal permainan tradisional agar tidak punah," ucap Austin.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini, Austin bekerja sama dengan komunitas Kampoeng Dolanan Surabaya untuk mendemontrasikan permainan tradisional.
Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Beragam inovasi permainan tanpa gadget dari mahasiswa maupun permainan tradisional pun turut dihadirkan. Misalnya saja bermain gasing, lompat tali, tiup balon dan lain-lain.
Tak hanya itu, Austin merancang kegiatan ini juga mengajak mahasiswa lainnya di PCU untuk menciptakan permainan tradisional baru berupa board game.
Bahkan, permainan yang dibuat mahasiswa ini menggabungkan antara permainan tradisional dengan materi anak Sekolah Dasar (SD) sebagai media belajar interaktif.
“Kegiatan ini diikuti oleh 25 kelompok yang terdiri dari 75 mahasiswa dari berbagai program studi di PCU. Tujuannya untuk mengangkat kembali permainan tradisional dalam bentuk yang baru dan unik," tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Austin berharap permaianan tradisional dapat dilestarikan dan Festival Mandaka bisa dikembangkan kembali.
ADVERTISEMENT
“Semoga hadirnya kegiatan ini dapat melestarikan dan mengembangkan permainan tradisional Indonesia di zaman modern. Agar tidak kalah bersaing dengan permainan modern,” harapnya.