Konten Media Partner

Jam Sekolah Berkurang saat Puasa, Ini Tips Agar Belajar Tetap Efektif

3 April 2023 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Selama bulan Ramadan, banyak sekolah mengurangi jam belajar. Hal ini dilakukan agar murid tetap bisa fokus dengan pelajarannya meski sedang berpuasa.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menyesuaikan waktu mengajar yang berkurang.
Lantas, bagaimana agar jam pelajaran tetap bisa berjalan efektif?
Rizqy Rahmat Hani, ketua Kampus Pemimpin Merdeka, memberikan beberapa tips-nya. Pertama, guru harus jelas dan fokus pada materi esensi.
"Pilih kompetensi yang levelnya tidak terlalu sulit bagi murid. Dengan demikian, pembelajaran akan tetap bermakna untuk murid,” kata Rizqy, Senin (3/4).
Selain itu, saat bulan puasa, guru harus memahami bahwa kondisi murid mungkin berbeda dengan bulan lainnya. Ada sebagian murid yang energinya tetap sama, ada juga yang berkurang.
Misalnya saja bagi murid SD yang baru belajar berpuasa, hal tersebut tentu menjadi tantangan besar bagi mereka.
Rizqy juga menganjurkan agar guru memadukan proses belajar sinkron dan asinkron. Proses sinkron merupakan metode belajar saat murid dan guru melakukan interaksi secara langsung.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada proses asinkron, murid dapat belajar secara mandiri atau berkelompok tanpa pendampingan guru secara realtime.
Menurutnya, dengan mengombinasikan keduanya akan membuat murid bisa belajar dengan waktu yang lebih fleksibel dan sesuai cara belajar mereka.
“Ketika guru memadukan sinkron dan asinkron, guru akan memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan efektif untuk murid. Ini sebenarnya tidak hanya berlaku ketika bulan puasa,” jelasnya.
Rizqy juga menyoroti strategi manajemen kelas agar dibuat menarik untuk murid. Seperti memasukkan permainan yang disukai murid sehingga membuat murid tidak ingat waktu.
Dalam hal ini, guru harus melibatkan murid. Pasalnya, guru seringkali terjebak pada caranya sendiri.
“Guru sudah mikir, wah pasti murid senang dengan cara ini. Ternyata tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan murid. Oleh karena itu, penting banget untuk melibatkan murid,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, guru harus memperhatikan kondisi murid saat bulan puasa. Seperti kesiapan murid untuk belajar.
Selama proses belajar, guru juga perlu beberapa kali melakukan pengecekan kondisi murid. "Dengan cara ini, guru akan lebih tahu harus berbuat apa jika mendapati murid yang kondisinya menurun," tukasnya.