Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Jokowi Bilang PPKM Tak Efektif, Plt Wali Kota Surabaya: Kasus Turun
2 Februari 2021 6:17 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pada Jumat (29/1) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. Presiden Joko Widodo menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode 11 Januari hingga 25 Januari tidak berjalan efektif. Sebab penularan COVID-19 masih tinggi terutama di Jawa dan Bali.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin menyampaikan yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari sampai 25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tak efektif," kata Jokowi dikutip dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (31/1).
Jokowi mengatakan, dalam implementasi di lapangan, mobilitas masyarakat masih tinggi meski ada penerapan PPKM. Padahal, esensi PPKM sendiri adalah membatasi mobilitas masyarakat.
Sementara itu, berdasarkan hasil evaluasi Satgas COVID-19 Surabaya, selama PPKM angka penularan di Kota Pahlawan terjadi penurunan yang signifikan. Jika dalam minggu kemarin tambahan kasus bisa mencapai di atas 100, namun saat ini sudah di bawah 80.
“Untuk angka kematian coba kita tekan terus, kemarin sudah menurun nanti coba kita semakin tekan,” ujar Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, (1/2).
ADVERTISEMENT
Bahkan, untuk menekan angka kematian pasien COVID-19 di Surabaya, pria yang kerap disapa WS ini bakal terus menggencarkan gerakan Arek Suroboyo Wani Donor Plasma Konvalesen. Gerakan ini bertujuan mengajak para penyintas agar mau menjadi pendonor plasma konvalesen untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19 baik dalam kondisi sedang maupun berat.
WS mengungkapkan, berdasarkan laporan PMI (Palang Merah Indonesia) Kota Surabaya yang dia terima, saat ini jumlah stok plasma konvalesen di Kota Pahlawan paling tinggi di Indonesia. Meski demikian, pihaknya berharap para penyintas COVID-19 dapat turut serta mendukung gerakan donor plasma untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19.
“Kita berharap arek-arek Suroboyo yang penyintas itu juga wani donor plasma konvalesen. Karena itu akan sangat membantu menekan angka kematian COVID-19,” pesannya.
ADVERTISEMENT
Dari semua itu, WS menyampaikan bahwa upaya yang paling utama dalam mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19 adalah kesadaran masyarakat itu sendiri dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Ini yang perlu kita tekankan terus ke masyarakat. Jangan pernah lengah dan jangan pernah lelah untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Intinya di sana, sama antibodi yang harus kita kuatkan,” tukasnya.
Sedangkan untuk lebih menggencarkan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan (prokes) di lingkup pasar yang menjadi salah satu pusat keramaian, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya bakal mendirikan posko di sekitar pasar-pasar tradisional.
“Ada beberapa yang memang harus kita perketat lagi. Seperti membuka posko-posko di sekitaran pasar tradisional. Karena itu memang di titik-titik kerumunan yang paling krusial,” kata WS.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, dia menyatakan, bahwa selama ini Pemkot Surabaya dalam setiap harinya juga menggelar operasi protokol kesehatan di lingkup pasar maupun pusat keramaian. Bahkan dalam operasi prokes pihaknya juga melibatkan jajaran TNI dan Polri.
“Dari evaluasi itu memang yang belum itu kita membuka posko di setiap pasar tradisional. Ada beberapa pasar yang sudah ada poskonya,” imbuhnya.
Untuk tahap awal, WS mengaku bakal mendirikan posko pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar induk. Seperti Pasar Wonokromo, Keputran, Pabean hingga pasar besar lainnya.
“Yang kemungkinan kerumunannya semakin tinggi itu kita buka posko untuk memantau kegiatan pasar setiap hari,” simpulnya.
BerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkan data infocovid19.jatimprov.go.id, pada Senin (1/2) terdapat tambahan 55 kasus baru COVID-19 di Surabaya. Pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 52 orang, dan yang meninggal dunia bertambah 1 orang.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini