Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Kenalan dengan Dimas, Banteng Jawa Milik Prigen yang Dilepasliarkan ke Baluran
13 Oktober 2023 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Satwa hasil breeding (pengembangbiakan) di Lembaga Konservasi harus segera dikembalikan ke asalnya untuk dilepasliarkan. Ini seperti yang dilakukan The Grand Taman Safari Prigen Jawa Timur yang melepasliarkan satwa miliknya bernama Dimas ke Taman Nasional Baluran.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada satu satwa kami yaitu Banteng Jawa pejantan yang lahir pada 22 Agustus 2017 yang dilepasliarkan ke Taman Nasional Baluran. Banteng ini bernama Dimas yang lahir atas indukan Matos dan Dini,” kata General Manager The Grand Taman Safari Prigen, Lies Yuwati, dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Basra, Jumat (13/10).
Lies mengatakan, dengan adanya pelepasliaran Dimas ini diharapkan populasi banteng yang mulai berkurang di alam dapat berfungsi dengan baik sehingga populasinya bertambah.
Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia, berharap dengan adanya pelepasliaran Dimas ke Taman Nasional Baluran, Situbondo ini dapat melestarikan keberadaan banteng yang keberadaannya terancam punah.
“Semoga Banteng jantan bernama Dimas ini menjadi pejantan tangguh di Taman Nasional, sehingga banteng-banteng betina yang sudah menunggunya disana bisa bertambah,” harapnya.
ADVERTISEMENT
Banteng Jawa merupakan satwa endemik yang hanya dapat ditemukan di pulau Jawa. Pada umumnya, banteng Jawa dapat ditemukan di berbagai habitat termasuk hutan, lahan pertanian dan daerah rerumputan. Namun sayang, kini habitat alami satwa ini semakin mengecil.
Selain hilangnya habitat alami, satwa tangguh ini juga terancam punah karena adanya perburuan liar akan daging dan tanduk mereka.
Banteng Jawa sangat mudah dikenali karena tanduknya dan warna tubuhnya yang berbeda. Pejantan dewasa biasanya memiliki kulit berwarna hitam atau coklat tua, sedangkan betina memiliki warna coklat muda atau merah bata.