Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kisah Bocah di Surabaya Hafalkan Al-Qur'an 15 Menit Sehari Meski Alami Katarak
10 Mei 2021 13:28 WIB
ADVERTISEMENT
Memiliki keterbatasan tak bisa melihat seperti anak-anak pada umumnya, tak menyurutkan semangat Muhammad Yugo Dwi Satriyo untuk menjadi seorang hafiz.
ADVERTISEMENT
Sejak berusia 5 tahun, Yugo harus kehilangan indra pengelihatannya karena sakit katarak yang ia alami.
Kepada Basra, Yugo bercerita, awal mula ia tertarik menjadi hafiz karena ia tak ingin kalah dengan anak-anak normal lainnya yang bisa mengaji.
"Sejak kelas 4 SD saya mulai belajar ngaji. Karena saya nggak mau kalah dengan teman-teman. Terus biar bisa mengangkat derajat orang tua juga, biar punya pegangan untuk ke akhirat," tutur Yugo pada Basra, Senin (10/5).
Meski terbilang baru satu satu tahun menghafal Al-Qur'an, Yugo yang saat ini tengah menghafal juz 30 mempunyai cara tersendiri agar mudah menghafal ayat Al-Qur'an.
Di mana, bocah 12 tahun ini harus mendengarkan ayat Al-Qur'an dengan audio, setelah itu baru mempraktikkannya.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya mendengarkan murottal. Biasanya saya mendengarkan dulu, lalu saya baca ulang. Kalau ayatnya panjang saya ulangi hingga 8 kali," jelasnya.
Dalam sehari, bocah yang bercita-cita menjadi seorang musisi ini rela meluangkan waktunya sekitar 15 menit untuk menghafal Al-Qur'an.
Baginya, menghafal Al-Qur'an dapat menerangi hatinya di tengah kegelapan yang harus ia alami. "Setiap hari minimal saya harus hafalan 5 ayat. Biasanya kalau hafalan ya sebelum magrib," ungkapnya.
Bocah yang juga jago bermain bass ini berharap bisa menuntaskan hafalannya hinga 30 juz. "Semoga Yugo bisa hafal 30 juz. Biar bisa membanggakan kedua orang tua, terus bisa memberikan cahaya untuk ayah yang ada di surga," pungkasnya.
Sementara itu, Sulastri ibunda Yugo berharap sang anak dapat menjadi anak saleh yang dapat membanggakan orang tua.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin anak saya menjadi anak yang saleh, berbakti sama orang tuanya. Dapat mengangkat derajat orang tuanya," tutupnya.