Konten Media Partner

Kreatif, Guru Cikal Ajak Anak Gemar Makan Buah dan Sayur Lewat Story Telling

30 Juli 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kreatif, Guru Cikal Ajak Anak Gemar Makan Buah dan Sayur Lewat Story Telling
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di masa pertumbuhan, anak-anak perlu mengonsumsi buah, sayur, serta makanan sehat lainnya. Kebanyakan anak kecil tidak suka makan sayuran dan buah. Guru-guru Sekolah Cikal Surabaya punya cara yang unik mengajak anak-anak mengonsumsi makanan sehat (healthy food).
ADVERTISEMENT
Story' telling dengan iringan lagu, inilah cara yang dipilih guru Sekolah Cikal Surabaya mengajak siswanya mengonsumsi makanan sehat. Kepiawaian guru-guru tersebut ditampilkan dalam acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022 yang digelar BASRA, Kamis (28/7) lalu.
"Tema yang kita bawakan 'Healthy Food VS Junk Food', ada 8-9 guru yang tampil," ujar salah seorang guru yang tampil, Awalia Yusi Ramadhanti, kepada Basra, Sabtu (30/7).
Dalam story'telling tersebut terdapat siswa yang ketika istirahat membawa beberapa makanan mulai dari junk food hingga healthy food. Inti cerita, tidak ada larangan bagi anak yang ingin makan junk food hanya saja dikonsumsi dalam porsi yang tidak banyak dan harus diimbangi dengan healthy food.
"Jadi harus diimbangi dengan makan sayur dan buah. Di story'telling itu kita tidak hanya sekedar bercerita tapi juga ada mini dramanya dan juga diiringi menyanyi," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Diecky K. Indrapraja, guru musik Cikal yang juga tampil dalam story'telling tersebut menuturkan jika dirinya membuat lagu bertema 'healthy food vs junk food' h-1 sebelum tampil.
"Lirik lagunya saya bikin sendiri. Karena saya tidak menemukan lagi yang sesuai ya sudah saya bikin sendiri liriknya," ujarnya.
Melalui lagu yang dibuat tersebut, lanjut Diecky, dirinya tidak melarang anak untuk makan junk food (makanan yang kurang sehat). Hanya saja lewat lagunya, Diecky memberikan gambaran kepada anak akibatnya jika kebanyakan mengonsumsi junk food.
"Jadi tidak mendoktrin anak harus banyak makan makanan sehat. Lebih membuat anak-anak untuk berpikir, misalnya 'Kalau kamu banyak makan makanan sehat kamu akan begini dan kalau makan makanan yang tidak sehat kamu akan begini', seperti itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Penampilan guru-guru tersebut kian menarik perhatian anak karena mereka tampil mengenakan properti yang menunjang, seperti bando yang menggambarkan sayuran brokoli maupun almond.
"Properti itu baru kita bikin pagi hari jelang tampil," imbuh Diecky.
Diecky sendiri mengapresiasi kegiatan perayaan HAN tersebut. Pasalnya, kegiatan tersebut dapat menjadi momen anak berinteraksi dengan guru maupun teman. Lewat acara tersebut pula guru dapat berinteraksi dengan orang tua siswa.