Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Lansia Meninggal Usai Vaksin, Pemilik Akun Tak Respons Satgas COVID-19
24 Maret 2021 17:57 WIB
ADVERTISEMENT
Hingga sore ini pemilik akun Facebook Puspadiani Suanda Santra belum merespon Satgas COVID-19 Jatim. Diakui Jubir Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril, bahwa pihaknya telah mencoba menghubungi akun tersebut mengingat tidak adanya laporan terkait apa yang dialami Puspadiani. Namun yang bersangkutan masih belum ada respon.
ADVERTISEMENT
"Sudah kita hubungi juga tapi masih belum direspon. Makanya masih kita tunggu (responnya)," ujar Jibril, saat dikonfirmasi Basra, Rabu (24/3).
Akun Puspadiani Suanda Santra tiga hari yang lalu memposting perihal kedua orangtuanya yang meninggal usai divaksin COVID-19.
Dari penelusuran Basra, Puspadiani diketahui berdomisili di Bekasi. Basra bahkan mencoba menghubungi yang bersangkutan untuk mengetahui tempat kedua orangtuanya divaksin, apakah di Surabaya atau tidak.
Namun hingga sore ini, Puspadiani juga tak kunjung memberikan respon.
Postingan Puspadiani sendiri terkait kedua orangtuanya yang meninggal usai divaksin menjadi viral. Postingan tersebut sudah mendapatkan mendapatkan 146 komentar dan dibagikan 638 kali.
"Tragedi setelah mendapatkan suntikan vaksin covid 19, membuat kedua ortuku harus kembali ke sunia loka dengan tenggang waktu 6 hari, pertama ibuku tiada pd tgl 12 Maret 2021, 6 hari kemudian menyusul bapakku pd tgl 18 Maret 2021....OM ATMA TATWA ATMA SUDHAMAM SWAHA, OM ANG KSAMA SAMPURNA YA NAMAH SWAHA๐๐๐," tulis akun tersebut tiga hari yang lalu.
ADVERTISEMENT
Akun tersebut juga sempat membalas komentar dari postingannya itu sebagai berikut:
"Kedua ortu saya berusia 82 tahun dan baru menerima vaksin yg pertama pd tgl 9 Maret 2021, besoknya mengalami demam tinggi dan sesak nafas shg oleh adik saya yg nakes sempat diberi infus di rumah dan sedikit membaik, tp besoknya demam lagi dan sesak nafas, shg dilarikan ke RSAL Surabaya dan langsung masuk ruang ICU, demikian jg dgn keadaan bapak saya yg mengalami demam dan sesak, begitu ibu saya meninggal barulah bapak saya masuk ruang isolasi covid di RSAL Surabaya, tp cuma bertahan 3 hari setelah itu tiada."