Konten Media Partner

Lestarikan Lagu Daerah, Sekolah di Surabaya Lakukan Ensambel Vocal

11 Maret 2023 12:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya mengikuti kegiatan Ensambel Vocal. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya mengikuti kegiatan Ensambel Vocal. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
"Yo pra kanca dolanan ing njaba. Padhang wulan padhange kaya rina. Rembulane e sing awe-awe. Ngelingake aja padha turu sore"
ADVERTISEMENT
Begitulah sepanggal lirik tembang dolanan berjudul Padang Bulan yang dinyanyikan oleh Haikal Abyadl Andrafel bersama teman-teman saat mengikuti kegiatan Ensambel Vocal yang diadakan oleh SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) Surabaya.
Miftakul Khoir selaku guru seni budaya di Spemma mengatakan, kegiatan ini merupakan pentas seni sekaligus dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional pada 9 Maret.
"Sebenarnya ini dilakukan untuk penilaian tengah semester (PTS) sekaligus memperingati Hari Musik Nasional. Ini baru kita lakukan, karena tanggal 9 Maret anak-anak masih ujian," kata Khoir pada Basra, Sabtu (11/3).
Dalam kegiatan ini, Khoir ingin para siswa terbiasa tampil, dan melatih percaya diri siswa. "Karena goal dari seni budaya kan salah satunya melatih itu. Banyak anak pintar, tapi mereka kadang tidak berani tampil," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya mengikuti kegiatan Ensambel Vocal. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
Khoir menjelaskan, selain tembang dolanan, para siswa juga menyanyikan lagu pop Indonesia, hingga lagu nasional.
Hal ini ia lakukan, untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal kepada siswa. Mengingat saat ini banyak anak-anak yang tidak mengetahui lagu-lagu daerah, dan justru lebih hafal lagu-lagu K-Pop.
"Harapannya anak-anak punya pengalaman secara pribadi, meningkatkan rasa percaya diri, dan juga lebih mencintai seni dan kebudayaan Indonesia. Terutama lagu-lagu nasional dan daerah," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Haikal salah satu siswa mengaku mengalami kesulitan dalam membawakan tembang dolanan atau lagu daerah.
"Untuk cengkoknya itu lebih unik, jadi perlu latihan, karena beda sama lagu pop. Tapi saya senang bisa ikut dalam kegiatan ini," pungkasnya.