Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Lomba Pencarian Bakat untuk Penyandang Autis dan Disabilitas Digelar di Surabaya
10 Januari 2023 17:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, terutama para orang tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) terutama autis, serta untuk dapat melakukan deteksi dini, mengetahui dan melakukan intervensi-intervensi apa yang dapat dilakukan untuk pengembangan anak-anak mereka, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar acara Walk For Autism (WFA).
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Ketua Umum GOW Kota Surabaya Chusnur Ismiati Hendro Gunawan, jika gelaran acara WFA ini sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah bagi ABK.
"Pemerintah hadir, ada, dan merangkul ABK. Sebenarnya Walk For Autism ini sudah ada sejak tahun 2012 dan pada tahun 2015-2016 kita menggandeng JCI," ujar perempuan yang kerap disapa Iis Hendro ini kepada Basra disela gelaran Walk For Autism 2023 yang digelar di Grand City, Selasa (10/1).
Program WFA ini dimulai dengan lomba disability talent challenge secara guna mencari bakat-bakat terpendam dari para penyandang autis dan disabilitas.
"Hari ini ada 14 finalis dari berbagai bidang yang unjuk kebolehan, seperti menyanyi, menari, melukis, dan lain sebagainya," imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, ada pula webinar rutin dengan menggandeng narasumber berpengalaman.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah merupakan rangkaian peringatan hari Autis sedunia yang digelar pada tanggal 2 April mendatang. Kita bergerak bersama menuju Indonesia inklusif, Indonesia tanpa diskriminasi. Jadi kita hadir untuk merangkul anak-anak ABK,” tandasnya.
Iis menambahkan, dengan WFA ini diharapkan masyarakat Indonesia lebih dapat menumbuhkan toleransi, kepedulian, menerima dan menyadari perihal Indonesia Inklusif, yaitu para penyandang disabilitas dapat mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, nutrisi, perlindungan sosial dan terpenuhi hak-hak lainnya sebagaimana masyarakat Indonesia pada umumnya.
Jika hal ini tercapai, Iis yakin, para penyandang disabilitas dapat menjadi SDM yang unggul dan dapat berkontribusi untuk keluarga, bangsa, dan negara.