Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Makanan yang Harus Dikonsumsi untuk Mencegah Kanker
28 April 2023 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Setelah lebaran tiba, orang mungkin merasa frustrasi atau stres karena meningkatnya konsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam selama liburan.
ADVERTISEMENT
Konsumsi makanan seperti itu dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan kanker.
Kanker sendiri merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh tumbuh tidak terkendali dan menghasilkan tumor atau pertumbuhan abnormal. Munculnya kanker juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan.
Lantas bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh setelah lebaran dan terhindar dari risiko kanker?
Menjawab hal itu, dr. Ulinta Purwati, Sp.Rad Sp.Onk Rad (K) dokter spesialis onkologi radiasi konsultan di Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya mengatakan, setelah lebaran, masyarakat perlu menjaga pola makan yang seimbang dan memperhatikan asupan gizi.
Ia menyebut, jika ada 8 jenis makanan pencegah sel kanker yang bisa dikonsumsi. Pertama yaitu timun, karena mengandung cucurbitacin yang memiliki sifat anti tumor yang mampu mencegah tumbuhnya sel kanker.
ADVERTISEMENT
Lalu ada teh hijau yang mengandung polifenol, bawang putih memiliki sifat anti bakteri, brokoli yang kaya serat dan memiliki kandungan sulforaphone.
Jeruk yang kaya vitamin c dan anti oksidan, salmon yang mengandung omega-3, vitamin, protein dan selenium untuk mencegah sel kanker. Serta ada Apel dan jahe yang dapat mencegah terjadinya kanker usus.
"Nah, konsumsi makanan yang tinggi serat, vitamin, dan mineral, serta menghindari makanan yang tinggi lemak dan gula dapat mengurangi risiko kanker. Lalu jangan lupa untuk olahraga dan menjaga berat badan," jelasnya.
Terkait kebutuhan kalori pada pasien kanker, dr. Ulinta mengungkapkan, yakni sekitar 30-35 kkal/kg BB/hari. Sedangkan kebutuhan protein sebesar 1,2 – 2 gr/kg BB/hari dan kebutuhan lemak tetap diperlukan sebesar 30-50% dari total kebutuhan harian.
ADVERTISEMENT
"Misalnya pasien dengan berat badan 60 kg, maka kebutuhan kalori hariannya 35 kkal x 60 kg sekitar 2100 kkal dengan kebutuhan protein sebesar 2 gr x 60 kg sekitar 120 gr/hari dan kebutuhan lemaknya 30% dari 2100 kkal atau sekitar 630 gr," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan, konsumsi berlebihan dari konsumsi alkohol, merokok, rendahnya konsumsi makanan yang mengandung beta caroten dan vitamin E dapat meningkatkan risiko kanker oral.
Sedangkan konsumsi makanan berlebihan yang mengandung lemak, kalori, dan rendah omega-3 dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat.
Sementara itu, jika seseorang kekurangan makanan yang mengandung vitamin C dan E mempunyai risiko kanker pencernaan.
"Untuk itu, bagi pasien kanker juga perlu menjaga asupan gizi guna mencegah terjadinya malnutrisi, sehingga berpengaruh dalam proses perawatan saat pengobatan maupun pasca pengobatan," tukasnya.
ADVERTISEMENT