Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Melihat Aksi Nyata Anak-anak Muda Surabaya Selamatkan Bumi dari Krisis Energi
26 Maret 2023 6:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Saat ini keadaan bumi dalam keadaan yang tidak baik. Selain permasalahan energi, problematika lingkungan lain seperti banyaknya sampah yang mencemari laut juga masih berlangsung. Berangkat dari fenomena ini, dalam moment Earth Hour, Komunitas Earth Hour Surabaya melakukan sebuah aksi nyata sebagai sumbangsih untuk turut serta menyelamatkan bumi.
ADVERTISEMENT
Komunitas yang terdiri dari anak-anak muda di Surabaya yang peduli lingkungan ini memperingati Earth Hour dengan mematikan lampu dan alat elektronik selama 60 menit, di Taman Prestasi Ketabang Genteng Surabaya, Sabtu (25/3) malam.
Menurut Inzaki Kurniawan Putra, Wakil Koordinator Divisi Korporasi Earth Hour Surabaya aksi untuk bumi tersebut berawal dari World Wide Fund for Nature (WWF) Sydney yang menginisiasi untuk mematikan listrik selama 60 menit pada tahun 2007.
“Jadi pertama ada 2,2 juta orang ingin menunjukkan gerakan, meskipun sekecil apa pun tetapi bisa berdampak besar,” ujarnya saat ditemui Basra disela acara.
Seiring berjalannya waktu, gerakan tersebut mulai diikuti di berbagai negara. Tercatat setahun setelahnya, terdapat 35 negara yang turut menyuarakan kepedulian terhadap bumi melalui aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kemudian pada tahun 2009, gerakan ini masuk ke Indonesia, pertama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Gerakan di Surabaya dimulai pada tahun 2011, setiap tahun selalu ada dan berganti tagline-nya,” ungkapnya.
Komunitas Earth Hour Surabaya sendiri juga memiliki lima kegiatan rutin yang dilakukan di Surabaya, yaitu pertama, aksi switch off yang dilaksanakan setiap minggu ketiga di bulan Maret.
Kegiatannya berupa ajakan masyarakat Surabaya, untuk mematikan lampu selama 60 menit Sebagai bentuk penghematan energi.
Kedua, yaitu Earth Hour Goes to School. Kegiatan ini berupa kunjungan ke sekolah-sekolah dasar, untuk mengajarkan membuat ecobrick (karya artistik menggunakan limbah plastik). Kegiatan ini rutin dilakukan dua bulan sekali.
Ketiga adalah Mangrove Green Concert (Mager). Kegiatan ini berupa menanam mangrove di tepi laut. Bekerja sama dengan Dinas Pertamanan Kota Surabaya. Serta melibatkan komunitas, mahasiswa dan media untuk berkolaborasi.
ADVERTISEMENT
Yang terakhir ialah aksi Beli yang Baik (BYB). Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan Earth Hour Surabaya terhadap kondisi laut yang penuh dengan sampah plastik.