Konten Media Partner

Mengenal Kanker Tiroid yang Dialami Artis Korea Jo Jung Min

21 Desember 2023 6:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter spesialis bedah onkologi AHCC Surabaya, dr Vidi Vianney CM Tanggo Sp.B Subsp Onk (K). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Dokter spesialis bedah onkologi AHCC Surabaya, dr Vidi Vianney CM Tanggo Sp.B Subsp Onk (K). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Pada November lalu aktris dan penyanyi Korea Selatan Jo Jung Min mengumumkan bahwa dirinya mengidap kanker tiroid. Lalu, apa itu kanker tiroid yang diderita Jo Jung Min?
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis bedah onkologi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya dr. Vidi Vianney CM Tanggo Sp.B Subsp Onk (K) mengungkapkan kanker tiroid adalah kanker yang menyerang kelenjar tiroid. Kanker ini terjadi akibat adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid sendiri merupakan organ tubuh yang berada di bawah jakun. Bentuknya seperti kupu-kupu dan fungsinya adalah membuat hormon tiroid, mengontrol suhu tubuh, denyut jantung, berat badan, dan tekanan darah.
"Di Indonesia berdasarkan data Globocan tahun 2020, kanker tiroid menduduki peringkat ke 9 untuk keganasannya yang terbanyak. Nomor satu di Indonesia masih kanker payudara pada perempuan. Kanker tiroid ini banyak dialami mereka yang berusia produktif, kisaran 20 sampai 55 tahun," ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara healthtalk 'Cari Tahu Serba Serbi Kanker Tiroid' yang digelar AHCC di Graha Pena, (18/12).
ADVERTISEMENT
Vidi menuturkan untuk keganasan kanker tiroid sering tidak memunculkan gejala secara spesifik selain adanya benjolan di area leher.
Benjolan yang muncul di leher bisa terjadi karena pembengkakan pada kelenjar tiroid atau lebih dikenal dengan gondok. Akan tetapi, bukan tidak mungkin benjolan tersebut juga menandakan masalah kesehatan yang lebih serius, yaitu kanker tiroid.
Gangguan kelenjar tiroid atau gondok juga kerap menjadi penyebab suara serak. Gejalanya ditandai dengan adanya benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang membesar. Penyakit ini menyebabkan suara serak, kesulitan menelan, susah bernapas, dan nyeri di area leher.
"Kalau untuk keganasan (kanker tiroid) memang seringnya tanpa disertai gangguan fungsional. Jadi keluhannya benjolan saja," imbuhnya.
Meski banyak terjadi di usia produktif, namun Vidi menuturkan jika kanker tiroid ini merupakan tumor dengan keganasan yang slow growing. Bahkan 80 persen kasus kanker tiroid bisa ditangani.
ADVERTISEMENT
"Angka harapan hidup juga cukup tinggi yakni sampai 98 persen," tandasnya.
Vidi melanjutkan, kaum perempuan lebih berisiko terkena kanker tiroid karena peran hormon yang berbeda pada perempuan dibandingkan pria. Selain itu faktor makanan juga dapat menjadi pemicu kanker tiroid, seperti kekurangan garam beryodium.
Paparan radiasi dan sindrom genetik yang diturunkan dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker tiroid.
"Ini faktor yang berisiko ya, jadi bukan penyebab pasti kanker tiroid," imbuhnya.
Untuk pengobatan kanker tiroid akan dilakukan sesuai jenis dan stadium kanker yang diderita pasien. Metode pengobatannya meliputi operasi, terapi hormon, hingga radioterapi.
Vidi lantas berpesan jika ada benjolan di bagian depan leher, terutama jika benjolan tersebut membesar dengan cepat atau menyebabkan sulit untuk bernapas, maka segera periksakan diri ke dokter. Salah satunya dengan berobat ke Adi Husada Cancer Center (AHCC) yang merupakan rumah sakit untuk perawatan kanker termasuk kanker tiroid yang ada di Surabaya.
ADVERTISEMENT
AHCC memiliki layanan dan kualitas pengobatan berstandar internasional dari International Oncology Center (IOC) Asia. Pasien akan didampingi dengan dokter dan tim yang kompeten selama pengobatan kanker untuk hasil yang optimal dengan layanan skrining, diagnostic, kemoterapi dan radioterapi dengan teknik terkini VMAT. Informasi dan pendaftaran pun bisa via chat di nomor 085174226922.