Konten Media Partner

Pameran Photovoice, Suarakan Harapan Anak Eks Lokalisasi Dolly

23 Februari 2023 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran Photovoice, Suarakan Harapan Anak Eks Lokalisasi Dolly
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebelas anak eks lokalisasi dolly yang tergabung dalam Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah membuat tiga karya foto bertema mimpi, keberhasilan, serta aset atau kekuatan yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Karya anak-anak ini dipamerkan dalam bentuk photovoice oleh Fakultas Psikologi Ubaya yang berkolaborasi dengan Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham Ubaya).
Dr. Dra. N.K. Endah Triwijati, M.A. selaku ketua pelaksana mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk mendengarkan harapan dan impian anak-anak atas hidup, tumbuh, dan berkembang di lingkungan tempat tinggalnya.
Photovoice adalah salah satu cara untuk menghargai suara mereka. Foto-foto dalam pameran ini merupakan ekspresi dari suara anak yang mengajak kaum dewasa untuk belajar memahami hati dan pikiran mereka dengan saksama,” jelasnya, Kamis (23/2).
Perempuan yang akrab disapa Tiwi ini menuturkan, kegiatan ini sebagai respons Ubaya terhadap transformasi kawasan dolly yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Dalam kegiatannya, tim Ubaya menggunakan pendekatan Asset Based Community Development. “Pendekatan ini dipilih karena memiliki sensitivitas dalam menggali kelebihan, aspirasi, keberhasilan, dan kemampuan individu,” tutur Tiwi.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengadakan pameran, anak-anak telah mengikuti sepuluh kali pertemuan yang diadakan Ubaya. Dalam pertemuan tersebut, anak-anak diberikan edukasi tentang mengelola emosi mereka dan menuangkannya dalam foto dan tulisan. Selain itu, anak-anak juga diberikan materi tentang fotografi dasar.
“Terima kasih sedalam-dalamnya untuk Ubaya yang telah berkenan blusukan ke eks lokalisasi dolly. Foto ini sudah menyampaikan uneg-uneg anak-anak kami,” ujar perwakilan Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah Surabaya, Moch. Rofi’uddin, S.H.
Nantinya, hasil foto ini akan digunakan pada kegiatan-kegiatan advokasi mengenai anak. "Semoga kegiatan ini dapat menjadi sarana anak eks lokalisasi dolly dalam menyalurkan emosinya sekaligus menjadi masukan bagi pemerintah ketika membuat program untuk anak," tukasnya.