Konten Media Partner

Pertama Digelar di Indonesia, Pelajar Surabaya Sabet Gelar Miss Tionghoa 2024

17 September 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lyona Vyoletta (tengah).
zoom-in-whitePerbesar
Lyona Vyoletta (tengah).
ADVERTISEMENT
Lyona Vyoletta, pelajar asal Surabaya memenangkan ajang kecantikan Miss Tionghoa Indonesia 2024. Lyona berhasil merebut gelar tersebut dalam puncak acara grand final Miss Tionghoa Indonesia 2024 yang digelar di Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Kompetisi ini memberi banyak pelajaran berharga, dan pasti bermanfaat untuk kehidupan saya di masa depan,” tutur Lyona, Selasa (17/9).
Pelajar kelas 9 Happy Family School Surabaya ini mengaku, kesempatan berharga yang diperoleh selama menjalani karantina adalah bertemu dengan banyak orang dan menambah wawasannya tentang berorganisasi.
“Saya dapat pembekalan sangat berarti, tak hanya ilmu modeling dan catwalk, tetapi juga yang berkaitan dengan kesehatan mental. Bekal itu akan membuat saya menjadi orang yang lebih baik untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi ke depannya,” ungkapnya.
Lyona sendiri memiliki bakat di bidang modeling dan akting. Selain itu, ia juga sangat fasih berbahasa Mandarin dan memiliki ketertarikan pada budaya Tionghoa.
Sementara itu Roy E Mahieu, pendiri Peraga Indonesia sebagai penyelenggara Miss Tionghoa Indonesia 2024 menyatakan, kompetisi ini merupakan ajang beauty pageant yang secara khusus mewadahi komunitas Tionghoa di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Peserta hanya tak adu kecantikan fisik, tetapi yang tak kalah penting adalah ‘inner beauty’ yang disajikan dalam bentuk keterampilan dan eksplorasi seni budaya lokal maupun akulturasi," tuturnya.
Roy mengaku bersyukur kompetisi yang baru pertama kalinya diadakan di Indonesia ini mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat keturunan Tionghoa dari berbagai penjuru Nusantara.
"Dari ratusan peserta yang terlebih dulu diseleksi di tingkat daerah, akhirnya terpilih 40 finalis yang berasal dari 16 provinsi di Indonesia. Mereka menjalani karantina selama tiga hari untuk mendapat pembekalan sebelum tampil di atas panggung," terangnya.
Terkait pemilihan Surabaya sebagai tuan rumah puncak kompetisi Miss Tionghoa, Roy mengatakan bahwa Surabaya juga memiliki potensi untuk acara-acara berskala nasional.
“Selama ini acara-acara tingkat nasional selalu di Jakarta. Ini kesempatan untuk buktikan bahwa kegiatan nasional tak selalu identik dengan Jakarta,” tukasnya.
ADVERTISEMENT