Prodi Teknik Sipil dan Elektro PCU Raih Akreditasi Internasional IABEE

Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra

Dua program studi (prodi) di Petra Christian University (PCU) kembali mendapatkan akreditasi internasional.

Dua prodi yang mendapatkan General Accreditation (GA) dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) tersebut yakni Civil Engineering dan Electrical Engineering.

Dr. Ir. Ekadewi Anggraini Handoyo, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri menuturkan, sebelum mendapatkan akreditasi itu, pihaknya harus melewati proses yang cukup panjang.

Mulai dari meningkatkan kualitas kurikulum, prosedur penjaminan mutu, pembelajaran termasuk penilaian mahasiswa, penerimaan hingga kemajuan mahasiswa, staf pengajar, fasilitas hingga sumber daya yang menunjang, serta keterbukaan informasi.

Bahkan, pihaknya juga harus mengubah kurikulum pembelajaran agar sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan.

"Kurikulum memang harus ada yang diubah, khususnya teknik. Karena ini menyangkut profesi, jadi ada kriteria internasional yang harus dicapai oleh semua yang mau jadi insinyur teknik," ucapnya ketika ditemui Basra, Sabtu (29/4).

Salah satu kurikulum yang ditekankan yakni basic sains minimal 20 persen yang meliputi matematika, biologi, fisika, kimia.

"Karena itu dasar sainsnya harus kuat, supaya ketika dia sudah kerja, dia sudah punya bekal untuk belajar sepanjang hayat," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng. mengatakan, ada banyak manfaat dari perolehan akreditasi internasional ini.

Selain mempunyai modal untuk bekerja sama dengan lebih banyak universitas yang kredibel di seluruh dunia, bagi calon mahasiswa dan orang tua bisa meyakini bahwa saat berkuliah di PCU maka mahasiswa bisa menikmati pendidikan dengan kualitas tinggi dengan standar internasional.

Selain itu, para lulusan PCU juga memiliki kesempatan lebih luas untuk berkarya di luar negeri.

“Alumni PCU khususnya dari bidang teknik yang ingin menjadi professional engineer di luar negeri, selama ini mereka harus menempuh pendidikan dan meraih gelar tambahan di luar negeri sebagai modal untuk mendapatkan lisensi insinyur professional mereka, karena gelar yang mereka raih di Indonesia belum dianggap setara. Status akreditasi internasional ini, nantinya akan mempermudah para alumni untuk bisa berkarier sebagai tenaga ahli di luar negeri,” tukasnya.