Konten Media Partner

Rumahku Surabaya, Rumah Singgah Pasien Penyakit Kronis dari Berbagai Daerah

24 Juli 2024 8:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ema (memakai masker), salah satu founder Rumahku Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ema (memakai masker), salah satu founder Rumahku Surabaya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi tujuan banyak pasien dengan penyakit kronis dari berbagai daerah di pelosok Indonesia untuk berobat. Tak sedikit dari mereka yang harus menjalani pengobatan dengan durasi waktu yang cukup lama. Keberadaan rumah singgah untuk pasien dengan penyakit kronis seperti kanker, sangat dibutuhkan. Menyewa hunian sementara akan menambah beban pengeluaran mereka.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, tidak sedikit dari mereka yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi kurang mampu. Berobatnya memang gratis, namun kebutuhan lain seperti makan bagi pendamping pasien tetap harus merogoh kocek.
Keberadaan Yayasan Kami Peduli Indonesia (YKPI) atau Rumahku Surabaya sangat meringankan bagi pasien dengan penyakit kronis. Hal ini seperti diakui Meli yang telah tinggal di Rumahku Surabaya sejak 2 tahun lalu.
"Sudah dua tahun tinggal di sini, karena anak saya kan harus cuci darah seminggu kali di Soetomo (RSUD Dr Soetomo)," ujar perempuan asal Madiun ini, saat ditemui Basra, Rabu (24/7).
Tinggal di Rumahku Surabaya dengan durasi waktu yang lama juga telah dilakoni Stefanus, remaja pengidap kanker darah ini. Stefanus tinggal bersama sang nenek dan adiknya.
ADVERTISEMENT
"Di sini sejak masih SMA, sekarang sudah lulus. Tinggal sama nenek dan adik (di Rumahku Surabaya)," tutur pemuda 19 tahun ini.
Rumah singgah tersebut menyediakan beberapa kamar. Di setiap kamar ada bed. YKPI tidak hanya menampung pasien kanker. Ada pasien penyakit non kanker yang juga singgah di YKPI. Misalnya, pasien yang membutuhkan terapi cuci darah.
YKPI menyediakan fasilitas lengkap bagi pasien yang singgah. Antara lain, dapur yang komplet dengan bahan pangan, televisi, kursi roda, hingga mobil antar jemput ke RSUD Dr Soetomo. Semua fasilitas tersebut diberikan secara cuma-cuma.
Salah seorang founder YKPI Emayani Hardjo menuturkan, semua pelayanan di YKPI dibangun dengan asas kasih. tidak ada pelayanan yang dikomersialkan. Mau berapa hari tinggal di YKPI dibebaskan.
ADVERTISEMENT
"Sampai mereka selesai pengobatannya. Mereka bisa tinggal di sini tanpa batas waktu dan tanpa ada biaya sepeser pun," ujar perempuan yang kerap disapa Ema ini.
Ema tidak sendirian, ada temannya yang juga turun tangan. Mereka merupakan teman dekat semasa di bangku SMA. Semua pendanaan YKPI diambil dari kantong pribadi dan donasi dari orang sekitar Ema.
Saat ini ada 5 pasien anak dan remaja yang tinggal di Rumahku Surabaya. Mereka memiliki riwayat penyakit kronis seperti kanker darah hingga gagal ginjal.
Meski harus merogoh kocek pribadi, Ema dan teman-temannya mengaku ikhlas. Bagi mereka nilai kemanusiaan di atas segalanya.
"Ketika ada pasien yang bisa terbantu dengan tidur di rumah singgah, ada kepuasan dalam hati,” tandas Ema.
ADVERTISEMENT