Konten Media Partner

Sering Nyeri Perut Bagian Bawah, Pertanda Kanker Ovarium?

14 April 2023 8:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sering Nyeri Perut Bagian Bawah, Pertanda Kanker Ovarium?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pertanyaan:
HalHalo dok, saya perempuan 28 tahun dan belum menikah. Dok, saya ingin bertanya. Akhir-akhir ini, perut di bagian bawah saya sering mengalami nyeri meskipun tidak haid. Lalu, saya juga sering mengalami masalah pencernaan seperti gampang kenyang dan mual. Apakah itu merupakan tanda dari kanker ovarium? Jika iya, pengobatan seperti apa yang bisa saya lakukan? Jika tidak, skrining apa yang bisa saya lakukan untuk mengetahui adanya sesuatu di tubuh saya? (Herlina, Surabaya).
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Terima kasih untuk pertanyaannya. Kanker ovarium atau indung telur merupakan salah satu jenis kanker yang ada di kandungan. Selain kanker serviks dan kanker rahim.
Kanker ovarium sendiri, bisa hanya sekadar kista dalamnya cair lalu permukaannya tipis, bisa juga sesuatu yang padat seperti miom dan itu berasal dari indung telur. Ada yang tampilannya berongga dan ada daging tumbuh di dalam kista, ada juga dalamnya berongga, bersekat-sekat, lalu ada isinya cairan, jaringan lemak, jaringan rambut juga bisa. Jadi macam-macam.
Terkait penyebab dari kanker ovarium itu tidak diketahui dengan pasti. Hanya saja dia penyebabnya multifaktorial atau gabungan dari beberapa faktor, mulai dari faktor hormonal, mutasi genetik, keturunan, gaya hidup, sampai infeksi.
Misalnya pada seseorang dengan keluarga yang mempunyai riwayat kanker payudara, kanker usus, kanker prostat itu dia lebih berisiko kanker ovarium.
ADVERTISEMENT
Kalau dari faktor gaya hidup seperti merokok, mengonsumsi makanan yang karsinogenik (zat yang berisiko menyebabkan kanker), minum alkohol itu juga bisa jadi faktor risiko. Sementara untuk orang yang banyak anak, sulit hamil, PCOS, haid tidak teratur itu masuk ke dalam faktor hormonal.
Gejala awal dari kanker ovarium sendiri dia tidak ada. Kanker ovarium pada bidang kandungan termasuk silent killer atau membunuh secara diam-diam. Jadi tidak ada gejala apalagi keluhan awal.
Tapi, ketika dia (tumornya) membesar dan ukurannya sudah lebih dari 10 cm, baru terasa gejala awalnya. Seperti perut terasa tidak nyaman, mudah kenyang, terasa sebah, nyeri. Hal ini karena tumornya sudah besar dan membuat usus terdorong ke atas sehingga mengganggu sistem pencernaan. Keluhan lain yaitu gangguan buang air kecil yang mirip dengan infeksi saluran kencing (ISK) jika tumornya sudah besar.
ADVERTISEMENT
Kanker ovarium ini lebih ngeri dari kanker serviks karena dia juga mudah kambuh. Kekambuhannya tergantung stadiumnya. Kalau dia stadium 1 atau 2 kambuhnya 5 tahun ke atas, tapi kalau stadium 3 dan 4 itu kambuhnya 70 persen pasti dalam 1-2 tahun setelah operasi angkat kandungan, setelah kemoterapi, atau komplit terapinya dia akan tumbuh lagi kalau di stadium lanjut.
Untuk pengobatan dari kanker ovarium ini, biasanya dokter akan melakukan skrining terlebih dahulu baik dengan USG atau CT-Scan. Lalu, dokter akan melihat, kira-kira hanya kanker ovarium saja atau sudah menyebar ke perut bagian atas.
Kalau ada penyebaran harus dibuktikan kalau itu penyebaran dari indung telur. Misalnya kalau di paru-paru dia ada cairan, kita ambil cairannya kita kirim ke laboratorium dan hasilnya ada sel ganas. Kemudian indung telur kita biopsi VNAB kok sama hasilnya, berarti kalau sudah menyebar ke atas kita kemoterapi dulu baru kita operasi. Kasus ini biasanya sudah stadium lanjut.
ADVERTISEMENT
Kalau stadiumnya masih awal, stadium 1 atau 2 langkah terbaik adalah secepatnya operasi. Kalau wanita itu umurnya sudah 40 tahun ke atas operasi angkat kandungan. Kalau masih remaja usia belasan tahun kita agak konservatif kita angkat tumornya saja, lalu lanjut kemoterapi.
Untuk tingkat kesembuhan kanker ovarium tergantung dari stadiumnya. Kalau stadium 1 itu tingkat kesembuhan bisa 90 persen. Pada stadium 2 tingkat kesembuhan 70 persen, stadium 3 tingkat kesembuhan 50 persen, dan stadium 4 tingkat kesembuhannya 30 persen. Untuk mengetahui stadiumnya itu setelah dilakukan operasi yang komplit.
Mengingat kanker ovarium adalah penyakit silent killer, saat ini, tidak ada skrining yang paling akurat. Tetapi idealnya seorang wanita bisa melakukan USG perut setiap satu tahun sekali sehingga akan ketahuan kalau ada sesuatu. Karena semua yang ukurannya di atas 2 cm akan terdeteksi dengan USG, dan idealnya rahim pada wanita itu berukuran 6-7 cm.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk kanker serviks, di mana penyebabnya jelas yaitu virus HPV, maka kita bisa melakukan skrining dengan pap smear atau vaksinasi HPV untuk mencegah penyakit itu.
Lalu mulai terapkan pola hidup sehat, makan makanan yang bergizi, hindari pemicu kanker, jangan sampai kegemukan karena gemuk itu sakit, jadi harus olahraga juga.
Narasumber:
dr. Primandono Perbowo SpOG (K) Onk
Dokter Spesialis Obstetrti dan Ginekologi (Konsultan Onkologi)
Adi Husada Cancer Canter (AHCC) Surabaya