Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tak Cuma Lumpuh, Cedera karena Jatuh Duduk Bisa Picu Gangguan Kencing
24 Maret 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan kasus aktris cilik Malaysia, Puteri Rafasya, yang sempat mengalami lumpuh usai terjatuh.
ADVERTISEMENT
Saat itu, gadis 12 tahun hendak duduk di kursi, dan temannya iseng menarik kursi tersebut hingga membuat Puteri jatuh terduduk.
Akibat kejadian itu, Puteri tidak bisa duduk, berjalan, serta mengalami mati rasa pada kaki dan inkontinensia, kondisi tidak dapat menahan buang air kecil dan akhirnya mengompol.
Lantas bagaimana hal itu bisa terjadi?
dr. Pramono Ari Wibowo, SpOT (K), Spesialis Orthopedi Konsultan National Hospital Surabaya mengatakan, jika seseorang terjatuh dan mengalami cedera, bahkan berakibat sampai tidak bisa berdiri hingga tidak bisa jalan kaki kemungkinan besar ada permasalahan pada saraf tulang belakangnya (medula spinalis).
dr. Pramono menjelaskan, saraf tulang belakang sangat penting bagi tubuh. Karena saraf tulang belakang merupakan sumber utama agar kita bisa beraktivitas.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau tidak ada saraf di belakang kita, kita tidak mungkin bisa jalan, bisa buang air kecil, berkeringat, berlari," ucapnya ketika dihubungi Basra, Jumat (24/3).
Ia mengungkapkan, semua komponen yang ada di dalam tubuh manusia, baik itu tulang, otot, keringat, ulu rambut, dan organ vital reproduksi lain semua dikontrol oleh saraf.
Untuk itu, jika seseorang dicurigai mengalami cedera saraf hal pertama yang perlu dilakukan yakni pergi ke dokter untuk mencari tahu seberapa besar kerusakannya.
Setelah dokter mengetahui penyebabnya, dan mengklasifikasikan apakah cedera tersebut masuk kategori ringan, sedang, dan berat, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.
"Terapinya bermacam-macam, bisa dengan obat, fisioterapi, bahkan sampai operasi itu adalah salah satu upaya untuk merestorasi cedera saraf. Jadi seseorang kalau dicurigai cidera saraf, yang terpenting adalah harus datang ke dokter, jangan langsung ke alternatif untuk dipijat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, dr. Pramono berpesan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati lagi ketika bercanda. Selain itu, ia juga berpesan kepada para orang tua untuk memberikan contoh yang baik dan edukasi kepada anak-anaknya.
"Ini kan sudah sebuah kebiasan yang terjadi turun temurun. Dan yang melakukan mesti anak-anak. Mereka ini kan melihat dari orang sekitar, atau tontonannya lalu mereka tirukan. Peran serta orang tua dalam memberikan edukasi pada anak itu penting. Apalagi contoh-contoh kasusnya juga ada. Jadi orang tua harus ngasih contoh ke anaknya, kalau hal ini tidak boleh dilakukan karena bisa berakibat fatal," tukasnya.