Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tak Hanya Perempuan Dewasa, Kanker Ovarium juga Bisa Dialami Remaja
14 April 2023 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Selain kanker serviks dan kanker rahim, kanker ovarium atau indung telur merupakan jenis kanker di kandungan yang perlu diwaspadai oleh setiap perempuan.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, kanker yang penyebabnya belum diketahui secara pasti ini termasuk penyakit silent killer atau membunuh secara diam-diam. Bahkan, penyakit ini juga bisa menimpa mulai dari usia anak-anak hingga orang dewasa.
"Banyak kasus di usai remaja, usia 11 tahun itu sudah ada (terkena kanker ovarium). Karena kanker ovarium atau indung telur ini penyebabnya multifaktorial atau gabungan dari beberapa faktor, mulai dari faktor hormonal, mutasi genetik, keturunan, gaya hidup, sampai infeksi," kata dr. Primandono Perbowo SpOG (K) Onk pada Basra, Jumat (14/4).
dr. Prima menyebut, jika kanker ovarium yang menyerang usia remaja jenisnya beda dengan orang dewasa. Kanker ovarium pada remaja tipe non epitel, sementara pada dewasa tipe epitel.
"Tipe non epitel ini jadi indung telur ada yang rusak dari dalam atau di dalam sel telurnya. Kalau pada dewasa dia yang rusak permukaan indung telurnya namanya tipe epitel," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Terkait faktor remaja yang terkena kanker ovarium,
Dokter Spesialis Obstetrti dan Ginekologi di Adi Husada Cancer Canter (AHCC) Surabaya ini mengungkapkan, faktor yang paling sering yaitu mutasi genetik dan keturunan.
Misalnya pada seseorang dengan keluarga yang mempunyai riwayat kanker payudara, kanker usus, kanker prostat itu dia lebih berisiko kanker ovarium.
"Kalau faktor genetik ini accident. Jadi memang dari dalam tubuhnya ada gangguan kromosom. Penyebabnya ya sudah ada bakatnya dan tubuhnya tidak bisa memperbaiki kerusakan sel itu dan akhirnya menumpuk jadi sel yang tidak normal," jelasnya.
Guna mencegah ha tersebut, dr. Prima berpesan kepada para perempuan terutama yang sudah menstruasi agar rutin melakukan USG perut setahun sekali untuk mengetahui kondisi yang ada di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
"Karena kanker ovarium ini tidak ada skrining yang tepat, kita tunggu orang itu datang dengan keluhan. Kuncinya ya sadar diri, rutin skrining paling tidak lakukan USG perut tiap tahun. Karena USG ini aman dan terjangkau," tukasnya.