Konten Media Partner

Terapi Kecemasan dengan Aromaterapi Spray Lavender Karya Mahasiswa Surabaya

18 September 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aromaterapi spray lavender.
zoom-in-whitePerbesar
Aromaterapi spray lavender.
ADVERTISEMENT
Aromaterapi, praktik terapi menggunakan minyak esensial yang diekstrak dari tanaman, telah ada selama berabad-abad. Baru-baru ini, praktik ini semakin diterima dalam pengobatan utama sebagai pendekatan pendukung untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, termasuk mengelola kecemasan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga mendorong lima mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menciptakan aromaterapi dari ekstrak bunga lavender untuk meredakan kecemasan.
Kelima mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Kedokteran. Mereka adalah Diyani Shafira Brylyani, Danya Rania Aldi, Putri Faradisa Kamila, Zafira Aliya Shafwa, serta Syalsabila Yumnaningtyas Hermanto.
Tim ini membuat spray dari lavender esential oil yang memiliki kandungan utama linalool dan linalyl acetate yang efektif untuk menurunkan gangguan kecemasan pada seseorang.
Dosen pembimbing tim ini dr. Hafid Algristian, Sp. KJ. mengungkapkan jika aromaterapi ini berawal dari penelitian tentang lavender yang dilakukan sejak tiga tahun lalu. Ahli kedokteran jiwa ini mengaku awalnya memang melakukan studi literasi akan khasiat lavender ini.
"Kemudian dilanjut ke hewan coba hingga pada satu tahun lalu dilakukan ke manusia yang memiliki kejiwaan tertentu," ujarnya, Rabu (18/9).
ADVERTISEMENT
"LA Spray ini aroma terapi yang tidak biasa. Biasanya kan lewat diffuser, ini disemprotkan ke rongga hidung yang tentu saja tidak enak untuk pemakainya, namun efeknya luar biasa. Sangat membantu orang yang sering cemas atau insomnia,” terangnya lagi.
Sejak mendapatkan hibah PKM Kewirausahaan, tim tersebut sudah mulai bergerak. Bahkan produk sudah diperjualbelikan dengan harga Rp 20 ribu per 10 CC. Respons konsumen dinilai sangat bagus dan banyak yang repeat order.
Yang menggembirakan, produk ini lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke37 yang akan digelar di Universitas Airlangga (Unair) Oktober mendatang.
Diakui Hafid, tim akan melakukan customer insight untuk mencari respons subyektif konsumen terhadap produk itu. Karena hal ini akan menambah poin saat penilaian PIMNAS mendatang.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, pengembangan produk ini akan dilakukan. Target setelah PIMNAS ini, kata Hafid, akan dilakukan ekspansi komersil, keamanan produk akan diperjelas.
“Ini harus ada ketegasan, apakah nanti dimasukkan ke produk kecantikan atau obat. Kalau aromaterapi jelas itu kecantikan, tapi produk ini untuk anti cemas dan itu masuk kategori obat. Nanti akan kita perkuat,” tandasnya.
Namun yang pasti, kata Hafid, produk ini menjadi solusi untuk mengurasi rasa cemas pada diri seseorang. Karena selama ini kecemasan sudah banyak menghinggapi setiap manusia di zaman sekarang. Namun mereka yang mengalami itu enggan untuk konsultasi ke psikiater dengan alasan-alasan tertentu.
“Karena dengan menggunakan produk ini dua minggu saja, bisa dirasakan dampaknya. Jadi tidak perlu ke psikiater,” pungkas Hafid.
ADVERTISEMENT