Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Tingkatkan Pelayanan, Karyawan Hotel di Surabaya Belajar Bahasa Isyarat Bisindo
21 Agustus 2024 17:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Istilah Tuli sudah lama dikenal dengan sebutan tunarungu dalam istilah medis adalah kehilangan indera pendengaran. Tunarungu memiliki makna negatif bagi komunitas Tuli. Sehingga kini istilah Tuli lebih familiar digunakan dengan penulisan huruf kapital di awal “T” yang memiliki makna positif serta lebih nyaman untuk menandakan identitas penyandang disabilitas tuli.
ADVERTISEMENT
Mengenal lebih dekat dengan budaya Tuli, Midtown Hotels Indonesia mengundang karyawan hotel yang ada di Surabaya untuk mengikuti workshop sekaligus belajar bahasa isyarat. Ini juga untuk menambah wawasan baru karena tidak menutup kemungkinan tamu hotel juga adalah teman Tuli.
Puluhan karyawan itu berasal dari Midtown Hotel Surabaya, Midtown Residence Surabaya, Crown Prince Hotel Surabaya dan Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya. Mereka terdiri dari tim resepsionis, pramusaji, tim human resources, kepala departemen restoran hingga general manager.
Mereka menghadiri kelas pengenalan budaya Tuli yang dipandu oleh tim TIBA (Tim Bisindo Dan Aksesibilitas) Surabaya dan TATULI (Cerita Teman Tuli) Surabaya.
“Program pengenalan budaya Tuli dan bahasa isyarat ini diharapkan bisa menjadikan value lebih sebagai profesi pekerja bidang perhotelan yang dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik kepada semua tamu yang datang tanpa terkecuali, seperti tamu yang berkebutuhan khusus termasuk teman Tuli,” terang Dony Manuarva, Corporate General Manager Midtown Hotels Indonesia, Rabu (21/8).
ADVERTISEMENT
Wawan dari TIBA memberikan materi tentang budaya Tuli, salah satunya adalah cara berkomunikasi yang dilakukan dengan menggunakan Bisindo / Bahasa Isyarat Indonesia. Bisindo diterapkan dengan ekspresi dan gestur, menggunakan bahasa verbal dengan cara melihat gerak bibir dan melalui tulisan bisa menggunakan goresan pena ataupun melalui gawai.
Sesi berikutnya peserta workshop diajak belajar bahasa isyarat abjad huruf A hingga Z oleh Abhi dari Cerita Teman Tuli. Dengan sabar dan luwes Abhi memberikan praktik dalam menggerakkan jemarinya membentuk semua huruf secara bergantian. Sesekali gerakan mengangkat tangan dan membuka telapak tangan serta menggoyang-goyangkannya sebagai pertanda tepuk tangan karena sudah terjadi komunikasi yang berhasil dan menyenangkan.
"Kami dibantu penerjemah bahasa isyarat, yang menjembatani komunikasi antara peserta workshop dan teman Tuli," tutur Kus Andi, Corporate Public Relations Midtown Hotels Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Bukan hanya teman Tuli saja yang berusaha untuk mengerti kita, namun kita juga harus mampu beradaptasi dengan budaya teman Tuli," sambungnya.