Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Tips Puasa Aman untuk Penderita Asam Lambung
20 Maret 2024 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Asam lambung merupakan salah satu masalah pencernaan yang sering dicemaskan oleh kebanyakan orang, terutama saat menjalankan ibadah puasa. Gejala yang umum dirasakan seperti tidak nyaman pada perut bagian atas, rasa mual, begah, perut terasa perih hingga sensasi terbakar di ulu hati.
ADVERTISEMENT
Penyakit asam lambung di dunia medis dikenal dengan Gastroesophangeal Reflux Disease (GERD). Penyakit satu ini disebabkan oleh naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan, sehingga timbul rasa perih seperti terbakar di sekitar daerah dada.
Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya mengatakan, puasa memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan tubuh, termasuk bisa memperbaiki sistem pencernaan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Internal Medicine, menjelaskan bahwa dari 130 orang pengidap asam lambung. 66 orang di antaranya melaksanakan puasa Ramadan, dan 64 orang lainnya tidak berpuasa.
“Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keluhan asam lambung menjadi jauh lebih ringan pada orang yang menjalani puasa, daripada mereka yang tidak berpuasa. Sebab dengan berpuasa justru pola makan menjadi lebih teratur. Kebiasaan nyemil makanan pemicu asam lambung juga dapat diminimalisir,” ujar Firman dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Rabu (20/3).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, agar pengidap asam lambung tidak cemas selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, perlu memperhatikan dan melakukan beberapa hal berikut:
Pertama, minum obat, jika lambung terasa tidak nyaman, sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu. Berpuasa bagi penderita asam lambung memang tidak semudah orang sehat pada umumnya, biasanya beberapa hari awal berpuasa perut terasa tidak nyaman. Namun biasanya hanya terjadi tiga sampai tujuh hari di awal puasa saja, kemudian kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa minum obat.
Kedua, jangan lewatkan makan sahur, sebab melewatkan makan sahur bisa memperparah kondisi asam lambung di siang hari, jika perut dalam keadaan kosong dalam waktu lama dapat memicu gejala asam lambung.
ADVERTISEMENT
“Jadi, usahakanlah untuk selalu bangun tepat waktu untuk makan sahur. Sayur yang direbus serta masakan tidak pedas dan tidak asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur,” imbuh Firman.
Ketiga, buka puasa tepat waktu, setelah tidak makan dan minum selama kurang lebih 13 hingga 14 jam, perut yang kosong perlu segera diisi dengan makanan. Jangan menunda untuk makan saat berbuka puasa. Perut butuh untuk mencerna makanan, sehingga cairan asam lambung bisa langsung digunakan untuk mengolah makanan yang masuk ke dalam lambung.
Keempat, makan dengan porsi kecil, walaupun perut kita terasa sangat lapar ketika waktu berbuka sudah tiba usahakan untuk tidak makan terlalu banyak.
“Makan dengan porsi banyak, malah akan memicu naiknya asam lambung. Dan sangat disarankan makan ringan terlebih dahulu, kemudian makan nasi dapat dilanjutkan setelah salat magrib,” katanya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, hindari konsumsi makanan pedas serta buah yang terasa asam dan makanan berlemak tinggi terutama pada saat makan sahur. Sebab lemak tinggi yang terdapat pada makanan seperti santan, susu, jeroan, gorengan, serta daging, dapat memperberat kerja lambung sehingga puasa bisa menjadi tidak nyaman dan tidak nikmat.