Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Unik, Hijab Bermotif Bunga Nusantara Seperti Bungon Jeumpa Sampai Anggrek Larat
10 Oktober 2022 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Banyak cara dapat dilakukan untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia. Salah satunya lewat fesyen hijab.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang dilakukan tiga mahasiswa Universitas Airlangga untuk membuat trobosan baru bermama Ulitha Hijab Nusantara. Mereka adalah Chofifah Ayu Kusumaningtyas, Azka Chusniah Fitrah, dan Lidya Ayu Sukmawandira.
Salah satu anggota tim, Chofifah mengatakan, pembuatan inovasi di bidang fesyen hijab ini bertujuan membangkitkan kesejahteraan penjahit lokal serta untuk mengenalkan budaya Nusantara.
“Kami mengusung tema nusantara di dalam selembar hijab karena masih jarang sekali hijab printing lokal yang menggunakan motif-motif nusantara. Kebanyakan mereka lebih memilih tema flora atau keindahan kota-kota di mancanegara. Padahal, kalau kita mau mengenal nusantara lebih dekat lagi, pasti tidak kalah menarik dan tidak kalah indah,” tuturnya, Senin (10/10).
Terkait motif yang digunakan dalam produk hijabnya, Chofifah dan tim mengangkat tema flora dari beberapa daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seperti motif Cendana dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bungon Jeumpa dari Aceh, hingga Anggrek Larat dari Maluku.
"Ada juga motif Parang Salawaku yang merupakan senjata tradisional dari Maluku. Parang Salawaku ini merupakan simbol dari kemerdekaan rakyat Maluku," jelasnya.
Hingga saat ini, usaha yang berdiri sejak 2020 lalu itu telah berhasil memproduksi lebih dari dua ribu produk hijab yang dipasarkan hingga ke berbagai pulau.
Meski demikian, Chofifah mengaku, jika ia dan tim sempat mengalami kendala lantaran proses produksi dan pemasaran yang terganggu akibat pandemi COVID-19.
“Sebagai pemula, tentu kami cukup kesulitan untuk beradaptasi dengan keadaan yang sangat baru, sehingga kami terpaksa berhenti produksi selama lima bulan. Di sela-sela itu, kami terus melakukan evaluasi terhadap produk hijab yang sudah kami pasarkan. Kemudian di bulan Agustus, kami mulai kembali proses produksinya dengan pembaruan kualitas hijab dan perluasan market online,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ke depan, ia dan tim akan mengembangkan inovasinya agar dapat terus melahirkan inovasi-inovasi baru di bidang fesyen muslim.