Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Viral Curhat Ibu di Surabaya Sang Anak Dicekoki 'Obat Penggemuk' Oleh Pengasuh
15 Oktober 2024 6:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Viral di media sosial curhatan seorang ibu di Surabaya yang menceritakan soal buah hatinya yang diberikan obat penggemuk badan oleh sang pengasuh. Perempuan ini mengungkapkan bahwa anaknya diberi obat tersebut untuk menaikkan berat badan sang anak. Obat tersebut tak hanya diberikan tanpa sepengetahuannya, tetapi juga sudah diberikan ke si anak selama satu tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Terkait viralnya curhatan tersebut, dr. Christina Rusli, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik mengungkapkan jika sejatinya tidak ada obat yang digunakan untuk menggemukkan badan.
"Kalau dibilang secara klasifikasinya ya, yang khusus untuk menggemukkan badan, kalau kita bicara obat itu tidak ada," tegas Christina kepada Basra, Selasa (15/10).
"Yang ada itu obat untuk menurunkan berat badan, tapi kalau untuk menggemukkan itu nggak ada. Jadi biasanya obat yang menggemukkan badan biasanya ditujukan untuk penyakit yang lain. Misalnya untuk penderita diabetes itu ada obat yang bisa untuk menaikkan berat badan. Artinya memang untuk penyakit-penyakit tertentu," terangnya.
Menilik kasus yang viral tersebut, Christina mengatakan jika obat yang dicekokkan kepada si anak adalah obat steroid. Steroid, juga disebut kortikosteroid, adalah obat antiperadangan yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi.
ADVERTISEMENT
"Soal obat-obatan, yang ada klasifikasinya adalah peningkat nafsu (appetite stimulant) makan. Jadi bisa membantu untuk membantu menaikkan berat badan," tuturnya.
"Kalau untuk menaikkan berat badan biasanya pemakaiannya lebih cenderung ke suplemen. Kalau obat yang kimiawi nggak ada (untuk menaikkan berat badan)," imbuhnya.
Karena bukan termasuk klasifikasi obat untuk menaikkan berat badan, maka pemberian obatnya, apalagi untuk anak, tidak bisa sembarangan harus dengan resep dokter.
"Karena kan juga harus lihat kondisi pasiennya dulu. Peresepan obat itu pun juga harus melihat kondisi si anak dulu, misalnya dia berat badannya kurang karena apa, baru dokter bisa meresepkan," terangnya.
Bicara terkait efek samping dari obat seperti yang diberikan si pengasuh kepada sang anak tersebut, tergantung jenis obat yang diberikan.
ADVERTISEMENT
"Pemberian obat suplemen saja kalau berlebihan pasti ada efek sampingnya, apalagi obat kimiawi. Jadi efek samping yang muncul tergantung dari jenis obat yang diberikan. Jadi harus ada pemeriksaan lebih lanjut kepada si anak untuk mengetahui efek sampingnya," tutur Christina.