Konten Media Partner

Calon Bupati Bojonegoro Setyo Wahono Siapkan Insentif bagi Penggali Kubur

8 Oktober 2024 20:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 02 Setyo Wahono, dalam sebuah acara di Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 02 Setyo Wahono, dalam sebuah acara di Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pasangan calon Bupati (Cabup) dan calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro nomor 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah berupaya meningkatkan dan mengadakan insentif bagi para aparatur desa.
ADVERTISEMENT
Aparatur desa, seperti Ketua RT, Ketua RW, Marbut Masjid, Takmir, Modin Laki-laki dan Perempuan, Ustaz-Ustazah TPQ, Penggerak atau Kader KB, Linmas, hingga Penjaga dan Penggali Kubur, merupakan aparatur penting yang harus mendapat perhatian.
Hal ini memicu keinginan Setyo Wahono untuk meningkatkan perhatian bagi pekerja sosial keagamaan yang sudah ada, sekaligus mengadakan bagi yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Keinginan tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan insentif, bagi yang sudah ada, dan pemberian insentif untuk yang belum ada. Termasuk pemberian insentif bagi para penggali kubur.
Salah seorang penggali kubur Muh Ali, mengatakan bahwa selama ini kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat desa memang dikemas dalam koridor ikhlas. Sebab, orientasinya lebih fokus pada pemberian masyarakat. Namun, perhatian pemerintah juga penting sebagai motivasi.
ADVERTISEMENT
"Lebih ke motivasi saja. Sebab, selama ini tanpa diperhatikan pemerintah pun sudah berjalan," tutur Muh Ali.
Sementara politisi PKB, Abdulloh Umar mengatakan, perhatian pemerintah kepada para pekerja sosial keagamaan di desa, salah satunya penggali kubur, sangat penting. Khususnya peningkatan kesejahteraan mereka sebagai bentuk penghargaan terhadap tugas dan fungsi dalam masyarakat.
"Jangan sampai karena tidak diperhatikan, akhirnya tugas-tugas itu dianggap tidak penting lagi," tutur Alumni Pesantren Jombang tersebut.
Menurut Umar, aparatur keagamaan desa, khususnya penggali kubur, memiliki tugas penting yang tak tergantikan.
“Penggali kubur bukan tugas insidental. Tapi tugas fungsional. Karena itu, tugas mereka harus mendapat perhatian yang pantas dari pemerintah.” kata Abdulloh Umar.
Calon Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan program khusus untuk peningkatan kesejahteraan aparatur desa melalui program Bantuan Kesejahteraan dan Insentif Masyarakat (Bakti Mas). Program ini diperuntukkan baik aparat bidang keagamaan atau bidang umum.
ADVERTISEMENT
"Prinsipnya, kita tingkatkan yang sudah ada. Dan kita adakan bagi yang belum ada. Misalnya untuk penggali kubur kita adakan," kata Setyo Wahono.
Cabup asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, itu mengatakan, secara umum telah menyiapkan banyak program. Di antaranya Bakti Mas.
Menurutnya, ada 9 program Bakti Mas. Di antaranya adalah peningkatan insentif, bagi yang sudah ada, dan pengadaan insentif, untuk yang belum ada. Termasuk pemberian insentif bagi para penggali kubur.
Dari 9 program Bakti Mas itu, poin pertama adalah SEJATI (Insentif Kesejahteraan Aparatur Desa dan Masyarakat Kita). Sebuah program peningkatan insentif untuk BPD, RT, RW, Marbut Masjid, Takmir, Modin, Pengajar TPQ, Kader KB, Linmas, dan pengadaan insentif bagi penggali kubur.
ADVERTISEMENT
"Program Bakti Mas ini bukti penghargaan kita kepada para aparatur desa, termasuk penggali kubur," kata Setyo Wahono. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com