Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Gas Flare di Lapangan JTB Membesar, PEPC: Ada Aktivitas Peningkatan Produksi
11 Januari 2024 23:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bojonegoro - Gas flare di Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis malam (11/01/2024) terpantau membesar dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Gas flare tersebut mulai terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, dan hingga malam ini sekitar pukul 22.00 WIB, masih terjadi.
Informasi dari PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Jambaran-Tiung Biru (JTB) Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, selaku operator Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) menyebutkan bahwa peningkatan gas flare tersebut dikarenakan saat ini sedang dilakukan serangkaian aktivitas peningkatan produksi gas guna memenuhi permintaan pasar.
Namun demikian, PEPC memastikan bahwa seluruh aktivitas mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang mengedepankan aspek keselamatan, dengan tim siap siaga untuk mendukung kelancaran operasi.
Kepala Desa (Kades) Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem Sapani, dikonfirmasi awak media ini melalui sambungan telepon membenarkan adanya peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sesuai informasi dari pihak PEPC bahwa malam ini pihak operator (PEPC) sedang melanjutkan proses menaikkan produksi menuju ke maximum capacity guna memenuhi nominasi target sales gas, dan dalam proses ini ada potensi flaring akan lebih besar dari biasanya.
“Lokasinya sekitar 1,5 kilometer dari pemukiman warga, sehingga aman bagi,” kata Kades Desa Bandungrejo, Sapani.
Hal senada juga disampaikan Kapolsek Ngasem, Polres Bojonegoro Inspektur Satu (Iptu) Karyoto bahwa malam ini memang gas flare di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru terpantau membesar, namun Kapolsek menegaskan bahwa dari laporan yang ia terima, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut.
“Betul (gas flare membesar). Nihil korban. Untuk penyebabnya kita tidak tahu, lebih jelas lagi bisa konfirmasi ke Humas JTB,” kata Kapolsek Ngasem Iptu Karyoto.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Manager Communication Relation and Community Involvement and Development (Comrel and CID) PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Rahmat Drajat menjelaskan bahwa gas flare terjadi akibat adanya serangkaian aktivitas peningkatan produksi gas.
“Saat ini PEPC sedang melakukan serangkaian kegiatan sebagai upaya menaikkan kapasitas produksi.” kata Rahmat Drajat.
Menurutnya, kegiatan yang dijalankan ini mungkin dapat menimbulkan perubahan rona suara dan flare di area sekitar, namun masih dalam kapasitas normal operasi JTB.
“Dalam menjalankan operasi, kami mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang mengedepankan aspek keselamatan, dengan tim siap siaga untuk mendukung kelancaran operasi,” kata Rahmat Drajat.
Untuk diketahui, Pertamina EP Cepu (PEPC), mengembangkan Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Ke depan, Proyek JTB dapat menyumbangkan energi gas sebesar 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau juta standar kaki kubik per hari (gas) pada masa produksi.
ADVERTISEMENT
Proyek JTB akan memberikan efek pengganda (multiplier effect) dalam memberikan pasokan gas bagi berbagai sektor industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (*/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Story ini telah di-publish di: https://beritabojonegoro.com