Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci Makkah, Saudi Arabia. Selain Presiden, nampak pula keluarganya menemani dalam ibadah itu. Di sana, Jokowi mendapat keistimewaan untuk memasuki Kabah, setelah mendapat izin Raja Salman yang merupakan sang Khadim al-Haramain asy-Syarifain atau disebut Penjaga Dua Kota Suci.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (15/4/2019) pagi, Jokowi telah bertolak ke Jeddah dan melanjutkan perjalanan ke Makkah. Presiden hanya bisa mengucap syukur seraya memanjatkan pujian ke hadirat Allah SWT, karena diberi kesempatan menjejak ruang dalam Baitullah itu.
“Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya di antara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan,” ucap Jokowi sebagaimana dikutip dalam akun Instagramnya.
Seusai masuk ke dalam Kabah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan Salat Subuh berjamaah di depan multazam. Setelah salat, Presiden bersama rombongan melaksanakan Sa’i. Mengakhiri ibadah umrah, Presiden dan rombongan melakukan tahalul pada pukul 06.37 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga mengucapkan salamnya dari Tanah Suci kepada seluruh rakyat Indonesia yang ada di Tanah Air. Usai menunaikan ibadah umrah, Presiden dan Ibu Negara Iriana meninggalkan Makkah untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jeddah.
“Suatu keistimewaan seseorang bisa masuk ke dalam Kabah, jadi tak sembarang orang. Artinya, kami melihat bahwa ini tak lepas dari bentuk apresiasi kerajaan Saudi Arabia atas keislaman beliau,” ucap Rio Arif Wicaksono, Pengurus GP Ansor Tangerang.
Dikatakan Rio, sebagai seorang pemimpin dari negara berpenduduk mayoritas Islam terbesar, maka hal yang lumrah jika Presiden Jokowi diperkenankan memasuki bagian dalam Kakbah. Namun, belum tentu hal itu bisa dirasakan oleh setiap kepala negara.
“Pasti Raja Salman memertimbangkan pula siapa saja yang diizinkan memasuki Kabah, dilihat juga seperti apa sikap dan rekam jejaknya. Inilah yang kadang kita harus meluruskan fitnah-fitnah terhadap Pak Jokowi. Padahal sebenarnya beliau ini memberikan arah yang positif bagi perkembangan dunia Islam di Indonesia,” ucap Rio.
ADVERTISEMENT
Rio pun membeberkan bahwa banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi bagi kepentingan umat Islam. Di antaranya, soal penetapan Hari Santri Nasional, mendirikan 40 bank wakaf mikro, mendorong kerja sama ormas Islam dengan perusahaan besar. “Kita lihat saja, kebijakannya kongkrit memajukan syiar islam di Indonesia,” pungkas Rio. [tok/suf]