Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Usaha Kopi Lurah: Program Kerja Unik Milik Organisasi KTSW Sidokarto
11 Desember 2022 14:11 WIB
Tulisan dari Wafa Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna Surya Wiratama (KTSW) Sidokarto memiliki salah satu usaha unik bernama Kopi Lurah. Sesuai dengan namanya, usaha Kopi Lurah ini berlokasi di halaman kantor Kelurahan Sidokarto, Godean, Sleman dan buka setiap sore selepas jam pulang kantor hingga malam hari.
Resmi berdiri pada 28 Maret 2021, Rafian Darmawan, Ketua KTSW Godean mengungkapkan jika ide awal pendirian usaha tercetus secara tiba-tiba. “Awalnya, teman-teman (anggota organisasi KTSW) itu sering nongkrong di Sekretariat, di halaman kantor Kelurahan Sidokarto. Kebetulan, ada kompor jadi sering masak-masak. Terus tiba-tiba tercetus untuk bikin usaha (Kopi Lurah) ini, akhirnya taman di halaman kantor Kelurahan direnovasi untuk lokasi usaha,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Rafian pun menjelaskan bahwa pendirian usaha Kopi Lurah juga dilatarbelakangi sebab ada beberapa program kerja lain yang tidak dapat terlaksana selama pandemi. Melihat peluang usaha di Kelurahan Sidokarto, akhirnya diputuskanlah untuk memulai usaha Kopi Lurah.
Namun, meski bernama Kopi Lurah, menu yang tersedia pada usaha ini tidak hanya sekadar kopi saja. Kopi Lurah juga menyajikan berbagai menu minuman lainnya seperti lemon tea, chocolate, green melon squash, hingga minuman tradisional seperti wedang uwuh, wedang tape, wedang asem gula jawa dan sebagainya.
Sedangkan untuk menu makanan, Kopi Lurah menyediakan jenis makanan berat seperti nasi goreng lurah, mie lurah goreng, mie lurah nyemek, hingga bermacam-macam makanan berbahan dasar seafood. Ada juga berbagai jenis camilan yang tersedia, misalnya pisang goreng, cireng, roti goreng, dan kentang goreng.
Salah satu hal yang tidak banyak diketahui masyarakat mengenai usaha ini adalah meski Kopi Lurah didirikan oleh organisasi, tetapi dalam pelaksanaannya Kopi Lurah tetap melakukannya secara profesional, yakni menggunakan sistem pemberian gaji. “Selama menjalankan usaha Kopi Lurah, kami tetap profesional dengan sistem bayar, bukan penjadwalan anggota,” ujar Rafian.
ADVERTISEMENT
Untuk ke depannya, Rafian berharap agar usaha Kopi Lurah dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Ia juga berharap supaya omzet penjualan semakin meningkat sehingga untuk pemberdayaan dapat lebih mudah dilakukan. “Kalau omzet tinggi, ada harapan teman-teman untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi,” tutur ketua KTSW Sidokarto tersebut.