Konten dari Pengguna

Ceritaku Menikmati Pameran NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese Dolls

Bilqis Ramadhanty
Graduated student
26 Juli 2023 22:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bilqis Ramadhanty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Suatu hari, saya sedang berselancar maya di aplikasi bernama Instagram. Lalu, saya menemukan video yang berisi pameran boneka Jepang atau ningyou. Pameran tersebut diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia oleh Japan Foundation. Japan Foundation setahu saya merupakan lembaga swasta penyalur pengajar bahasa Jepang ke Indonesia atau Nihon-go Partner dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kerja sama kebudayaan Jepang.
ADVERTISEMENT
Saya mengetahui Japan Foundation dari sensei saya yang mengajar bahasa Jepang di SMA dahulu. Setelah melihat video konten mengenai pameran NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese Dolls, saya pun langsung tertarik dan reservasi tanggal saya berkunjung. Saya berkunjung pada hari Minggu, 23 Juli 2023 lalu di jam 10.00-10-55. Ya, sekitar 55 menit setiap sesinya.
Menurut sumber resmi Galeri Nasional Indonesia, pameran “NINGYO: Art and Beauty of Japanese dolls”, dibuka secara resmi pada Rabu, 5 Juli 2023 oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H. E. Kanasugi Kenji di Ruang Serbaguna GNI. Pameran ini dibuka untuk umum mulai tanggal 6-24 Juli 2023 di Gedung D GNI.
Terminologi Ningyo dalam Bahasa Jepang berarti boneka, atau secara harfiah diartikan sebagai benda yang berbentuk manusia. Budaya boneka di Jepang sendiri telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Jepang terdahulu, yang bermula dari ritual pengusiran roh jahat, kemudian digunakan untuk mendoakan pertumbuhan anak, hingga semakin berkembang pada abad ke-17, yang membuat boneka dapat ditemukan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, baik di istana kekaisaran Jepang maupun hunian masyarakat biasa.
ADVERTISEMENT
Pameran “Ningyo: Art and Beauty of Japanese Dolls” adalah bagian dari program pameran keliling yang digagas oleh The Japan Foundation di Tokyo, Jepang. Kehadiran pameran ini di Indonesia sekaligus merayakan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Selain di Jakarta, pameran ini juga akan digelar di Surabaya dan Bali.
Total karya yang dipamerkan pada pameran ini sebanyak 67 karya boneka tradisional dan modern, yang disertai dengan penjelasan sejarah, fungsi, dan penyebarannya dalam kebudayaan masyarakat Jepang. Kurator Pameran yang juga merupakan Kurator Museum Nasional Tokyo, Mita Kakuyuki, menyatakan bahwa pameran ini akan mengkaji keanekaragaman kebudayaan boneka Jepang dari 4 sudut pandang, yaitu: Ningyo sebagai doa untuk perkembangan anak; Ningyo sebagai seni rupa; Ningyo sebagai seni rakyat; dan penyebaran kebudayaan Ningyo.
ADVERTISEMENT
Selama pameran, saya sangat menikmati. Bagaimana tidak? Di sana terdapat banyak etalase boneka yang dipajang dengan beragam jenis boneka, dari yang familiar hingga yang tidak. Harapannya, akan ada event pameran lagi terkait budaya Jepang di kemudian hari.