Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Morfologi Sebagai Salah Satu Displin Ilmu Linguistik
17 Desember 2022 13:40 WIB
Tulisan dari Bilqis Ramadhanty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswi bahasa dan sastra tentunya penulis tidak asing dengan morfologi. Namun, masyarakat umum mungkin istilah morfologi asing di telinga. Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengajak para pembaca untuk mengenal morfologi sebagai salah satu disiplin ilmu linguistik.
ADVERTISEMENT
Secara etimologi, kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti ‘bentuk’ dan kata logi yang berarti ‘ilmu’. Secara harfiah, kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata.
Dalam kaitannya dengan kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu juga menjadi objek pembicaraan dalam morfologi. Dengan kata lain, secara struktural objek pembicaraan dalam morfologi adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat tertinggi.
Nida (1949:1) menjelaskan bahwa morfologi adalah studi tentang morfem dan susunannya di dalam pembentukan kata. Morfem adalah satuan terkecil bermakna yang akurat yang merupakan kata atau bagian kata. Susunan morfem yang diatur menurut morfologi suatu bahasa meliputi semua kombinasi yang membentuk kata atau bagian dari kata.
ADVERTISEMENT
Verhaar (2004:97) juga menjelaskan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.
Menurut Verhaar (1978), bentuk-bentuk kata bahasa Indonesia, misalnya: mengajar, di ajar, kauajar, terajar, dan ajarlah bukanlah lima buah kata yang berbeda, melainkan varian dari sebuah kata yang sama. Tetapi bentuk-bentuk, mengajar, pengajar, pengajaran, dan ajarlah adalah lima kata yang berlainan.
Kata ialah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas, (Kridalaksana).
Perhatikan kata-kata berikut, (1) Mobil, (2) Rumah, (3) Sepeda, (4) Ambil, (5) Dingin, (6) Kuliah. Keenam kata yang kita ambil secara acak itu kita akui sebagai kata karena setiap kata mempunyai makna.
ADVERTISEMENT
Dari segi bentuknya kata dapat dibedakan atas dua macam, yaitu (1) kata yang bermofem tunggal, dan (2) kata yang bermorfem banyak. Kata yang bermorfem tunggal disebut juga kata dasar atau kata yang tidak berimbuhan. Kata dasar pada umumnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi kata turunan atau kata berimbuhan.
Pembentukan kata ini mempunyai dua sifat, yaitu membentuk kata-kata yang inflektif, dan kedua yang bersifat derivatif. Apa yang dimaksud dengan inflektif dan derivatif akan dibicarakan berikut ini.
Pertama, Inflektif adalah kata-kata dalam bahasa-bahasa berfleksi, seperti bahasa Arab, bahasa Latin, bahasa Sansekerta, untuk dapat digunakan di dalam kalimat harus disesuaikan dulu bentuknya dengan kategori-kategori gramatikal yang berlaku dalam bahasa itu.
Kedua, Derivatif adalah pembentukan kata secara derivatif adalah membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya, contoh dalam bahasa Indonesia dapat diberikan, misalnya, dari kata air yang berkelas nomina dibentuk menjadi mengairi yang berkelas verba: dari kata makan yang berkelas verba dibentuk kata makanan yang berkelas nomina.
ADVERTISEMENT
Menurut penulis, morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.
Sumber:
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Arifin, Zaenal, dan Junaiyah H.M. 2009. Morfologi, Bentuk, Makna, dan Fungsi. Jakarta: PT Gramedia Widiarsarana Indonesia.
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Finoza, Lamuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia
I.G.N. Oka dan Suparno. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Dirjendikti Depdikbud
Katamba, Francis. 1993. Modern Linguistics Morphology. London: The Macmillan Press Ltd.
Keraf, Gorys. 1993. Komposisi. Flores: Nusa Indah Kridalaksana, Harimurti. 1990. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
ADVERTISEMENT
Lyon, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik (Terjemahan dari Introduction
to Theoritical Linguistics). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Verharr, J.W.M. 2008. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press