Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Feminim dan Maskulinitas dalam Satu Karakter Tokoh Drama Negeri Manipulasi
12 Juli 2023 17:33 WIB
Tulisan dari BINTANG WIJAYA AS DARMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karakter tokoh feminim dalam sastra sering kali digambarkan dengan atribut yang mencerminkan kelembutan, kepekaan, dan kekuatan dalam kemandirian. Mereka seringkali menunjukkan kelembutan dalam sikap dan tindakan mereka, menunjukkan kasih sayang dan empati terhadap orang lain. Mereka juga peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, mampu mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Selain kelembutan, karakter tokoh feminim juga dapat memiliki kekuatan dalam kemandirian. Mereka mampu mengambil peran utama dalam mengatasi tantangan dan menghadapi konflik dengan keberanian. Mereka seringkali menunjukkan keteguhan dan ketabahan dalam menghadapi rintangan, serta kemampuan berpikir yang tajam dalam membuat keputusan yang berani.
Gabungan karakter feminim dan maskulin dalam drama menciptakan tokoh yang kompleks dan menarik. Mereka menggabungkan sifat-sifat yang biasanya terkait dengan jenis kelamin tertentu, menciptakan karakter yang memiliki dimensi yang lebih dalam. Tokoh dengan gabungan ini sering kali menunjukkan kekuatan fisik dan keberanian yang biasanya terkait dengan atribut maskulin. Mereka bisa menjadi pemimpin yang tangguh, berani menghadapi tantangan, dan melindungi orang-orang di sekitarnya. Namun, mereka juga tetap mempertahankan sifat feminin seperti kelembutan, kepekaan emosional, dan empati terhadap orang lain. Mereka mampu menunjukkan rasa kasih sayang, kepedulian, dan memahami kebutuhan orang lain.
ADVERTISEMENT
Gabungan karakter feminim dan maskulin ini mencerminkan keberagaman dan kompleksitas manusia. Drama yang menghadirkan tokoh-tokoh dengan gabungan ini seringkali mengeksplorasi berbagai aspek kepribadian dan peran gender. Tokoh seperti ini juga dapat memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya menerima dan menghargai keberagaman serta kemampuan individu untuk memperlihatkan berbagai sifat yang mungkin tidak selalu sesuai dengan stereotip gender.
Dalam pertunjukan teater Negeri Manipulasi karya Bintang Wijaya yang dibawakan oleh teater Baswara memiliki salah satu tokoh yang menonjol karena sedikit berbeda dan menghibur. Andi, karakter yang diperankan langsung oleh Bintang wijaya selaku penulis naskah, menarik perhatian karena penggabungan dua karakter antara feminim dan maskulin dalam satu tokoh. Tentu saja ini menjadi tantangan untuk dirinya yang selama ini berperan dalam satu fokus watak tokoh pada penampilannya di pementasan yang pernah dia perankan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Di awal pertunjukan, sosok Andi memasuki panggung dengan pakaian yang menunjukan karakter feminim dengan baju diikat hingga pusar, bando, menggunakan gincu, dan berdialog sangat kemayu namun berbahasa sedikit kasar. Karakter feminim Andi dalam pertunjukan itu, diselingi oleh karakter maskulin ketika Andi didorong oleh Lela, ajudan Satpol PP. Amarah Andi memnucak sehingga terjadi perlawanan antara Andi dan Rudi, si kepala Satpol PP. Perlawanan tersbeut membuat Andi menghajar Rudi hingga babak belur dan mengalami luka yang cukup parah sehingga Rudi tumbang.
Penggabungan dua karakter tersebut cukup sulit, terlebih ketika sementara Andi masih dengan karakter maskulin dan tanpa adanya jeda harus memasuki karakter feminim lagi. Penonton menikmati pertunjukan tersebut, namun Bintang Wijaya harus menstabilkan anatara perasaan amarah dan maskulin agar terlihat sempurna.
ADVERTISEMENT