Konten dari Pengguna

Optimalisasi Pemanfaatan Vehicle-to-Grid (V2G) untuk Stabilitas Jaringan Listrik

bintang yolanda
Mahasiswa Teknik Elektro dengan minat pada analisis rangkaian, sistem tenaga, dan teknologi modern seperti otomatisasi dan energi terbarukan.
14 Desember 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari bintang yolanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Konsep Vehicle to Grid(V2G (Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto-stok-gratis)
zoom-in-whitePerbesar
Konsep Vehicle to Grid(V2G (Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto-stok-gratis)
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik (EV) semakin populer karena mendukung energi bersih dan ramah lingkungan. Teknologi Vehicle-to-Grid (V2G) meningkatkan nilai tambah kendaraan listrik. Teknologi ini memungkinkan kendaraan menyuplai energi ke jaringan listrik. Hal ini membantu menjaga kestabilan jaringan pada waktu beban puncak.
ADVERTISEMENT
Teknologi V2G melibatkan charger bidirectional, inverter, dan sistem manajemen energi. Charger bidirectional mengatur aliran energi dua arah antara kendaraan dan jaringan listrik. Energi dari baterai kendaraan dapat langsung mengalir ke jaringan. Sebaliknya, energi dari jaringan mengisi baterai kendaraan saat kendaraan membutuhkan energi. Komponen ini menjadi penghubung utama dalam pengaliran daya.
Inverter memainkan peran penting dalam mengelola jenis arus listrik. Baterai kendaraan menyimpan energi dalam bentuk arus searah (DC). Sementara itu, jaringan listrik memerlukan arus bolak-balik (AC). Inverter mengubah arus DC menjadi AC agar sesuai kebutuhan jaringan. Selain itu, inverter juga mengubah arus AC menjadi DC saat mengisi baterai kendaraan.
Sistem manajemen energi mengatur penggunaan energi secara efisien. Sistem ini memantau kondisi jaringan listrik dan baterai kendaraan. Ketika kebutuhan listrik tinggi, sistem mengarahkan kendaraan untuk menyuplai daya. Sebaliknya, ketika energi berlebih tersedia, sistem memprioritaskan pengisian baterai kendaraan. Sistem ini memastikan keamanan baterai tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Proses operasional teknologi V2G bermula saat kendaraan tersambung ke charger bidirectional. Sistem langsung memantau permintaan energi dari jaringan. Ketika konsumsi listrik meningkat, energi dari baterai kendaraan mengalir ke jaringan. Sebaliknya, kendaraan mengisi baterai saat jaringan memiliki kelebihan energi, seperti saat produksi energi surya melimpah.
Indonesia memiliki peluang besar untuk mengadopsi teknologi V2G. Energi terbarukan seperti surya dan angin tersedia dalam jumlah besar. Teknologi V2G dapat mengintegrasikan energi terbarukan ke jaringan listrik secara optimal. Langkah ini membantu transisi menuju energi bersih yang berkelanjutan. Teknologi ini juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang semakin terbatas.
Implementasi teknologi V2G dapat mendukung target pembangunan berkelanjutan. Teknologi ini mendukung pencapaian SDGs ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau. Selain itu, V2G mendorong pengurangan emisi karbon dan mendukung lingkungan yang lebih sehat. Langkah nyata ini menjadi bagian penting dalam mendukung masa depan energi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penulis : Bintang Yolanda Sihombing, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga