Konten dari Pengguna

Masa Depan AI di Perbankan Syariah di Indonesia

Rifyal Fajri
Pemerhati & Praktisi Perbankan / Ekonomi Syariah
21 Oktober 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifyal Fajri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
istockphoto
zoom-in-whitePerbesar
istockphoto
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perbankan syariah di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, bank-bank syariah dituntut untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional mereka, sehingga beradampak kepada stake-holder dan kepada nasabah-nasabah perbankan syariah sendiri. Salah satu teknologi yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut adalah Kecerdasan Buatan (AI). Dalam beberapa tahun terakhir, tidak bisa diindahkan bahwa kecerdasan buatan (AI) telah menjadi salah satu pilar utama dalam transformasi digital di berbagai sektor, tidak terkecuali di sektor perbankan syariah. Di negera kita, Indonesia, perkembangan teknologi ini diyakini tidak hanya akan membawa perubahan signifikan dalam cara bank beroperasi, tetapi juga dalam cara perbankan syariah melayani nasabah.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana caraperbankan syariah memanfaatkan AI, serta dampaknya terhadap otomatisasi, akurasi, efisiensi, kecepatan, ketersediaan, dan inovasi dalam perbankan syariah di Indonesia.
Cara Bank Syariah Menggunakan AI
Perbankan syariah di Indonesia mulai mengadopsi teknologi AI dalam berbagai aspek operasional mereka. Penggunaan AI setidaknya dapat di terapkan di berbagai lini, hemat penulis sebagai berikut :
1. Analisis Data Pelanggan : Bank Syariah dapat menggunakan AI untuk menganalisis data pelanggan secara mendalam. Dengan memanfaatkan machine learning, bank dapat memahami perilaku nasabah dan menawarkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Chatbot dan Layanan Pelanggan: Banyak bank syariah kini menggunakan chatbot berbasis AI untuk memberikan layanan pelanggan 24/7. Chatbot ini dapat menjawab pertanyaan umum, membantu nasabah dalam melakukan transaksi, dan memberikan informasi tentang produk-produk yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT
3. Deteksi Penipuan : AI juga dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan mencegah penipuan yang akan terjadi atau yang sudah terjadi. Dengan memonitor transaksi secara real-time, sistem AI dapat mengidentifikasi pola yang tidak biasa dan memberi peringatan kepada pihak bank, sehingga pihak bank bisa mengambil tindakan sehingga bisa meminimalisir resiko kerugian finansial mapupun non finansial.
4. Otomatisasi Proses : Dengan mengimplementasikan AI, bank syariah dapat mengotomatiskan berbagai macam proses, mulai dari pengolahan aplikasi pembiayaan hingga manajemen risiko. Otomatisasi ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan manusia.
Otomatisasi dan Efisiensi
Salah satu manfaat utama dari penerapan AI dalam perbankan syariah adalah otomatisasi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. Proses manual yang sebelumnya memakan waktu lama dan tenaga / banyak sumber daya insani (SDI) kini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih akurat oleh sistem AI. Misalnya, dalam proses pembukaan rekening, AI dapat mengotomatiskan verifikasi identitas nasabah dan mempercepat proses persetujuan. Hal ini juga sudah diterapkan sebagian oleh perbankan syariah di negera kita.
ADVERTISEMENT
Dengan otomatisasi, bank syariah dapat mengalokasikan sumber daya manusia mereka untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis, seperti pengembangan produk dan peningkatan layanan pelanggan. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memungkinkan bank untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah mereka. Dengan berbagai macam produk dirasa bank syriah bisa lebih atau bahkan kompetitif dengan bank konvesional lainnya.
Akurasi dan Kecepatan
Keakuratan dalam pengolahan data sangat penting dalam dunia perbankan terutama banksyariah. Dengan menggunakan AI, bank syariah seharusnya bisa meningkatkan akurasi dalam pengolahan transaksi dan analisis data. Algoritma AI bisa meminimalkan kesalahan atau ketidakakuratan yang sering terjadi dalam proses manual oleh SDI, otomatis dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap layanan yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, faktor yang sangat penting adalah kecepatan dalam memberikan layanan juga menjadi salah satu keunggulan AI. Dalam dunia yang serba cepat ini, dan dalam kompetisi disesama perbankan sendiri, keceptan layanan merupakan salah satu kunci yang sangat penting untuk mengambil hati nasabah, nasabah kini mengharapkan layanan yang instan dan super cepat. Dengan dukungan AI, bank syariah dapat memberikan respons yang cepat terhadap permintaan nasabah, baik itu dalam bentuk layanan informasi maupun transaksi keuangan.
Ketersediaan dan Inovasi
AI juga memungkinkan bank syariah untuk meningkatkan ketersediaan layanan mereka. Dengan adanya chatbot dan sistem otomatis lainnya, nasabah dapat mengakses layanan kapan saja dan di mana saja tanpa harus terikat pada jam operasional bank. Ini faktor yang sangat penting untuk menarik generasi muda yang lebih memilih layanan digital yang bisa di akses kapan saja ketika mereka membutuhkan layanan dari bank syariah piihan mereka.
ADVERTISEMENT
Inovasi adalah kunci untuk mempertahankan daya saing di industri perbankan khususnya di Perbankan syariah. Dengan memanfaatkan AI, bank syariah dapat terus berinovasi dalam produk dan layanan yang mereka tawarkan. Misalnya, pengembangan aplikasi mobile banking yang lebih intuitif (menurut KBBI sendiri berarti daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari. Masing-masing individu dengan intuisinya dapat melakukan atau bahkan memprediksi sesuatu peristiwa tanpa menyadari bahwa dia memiliki kemampuan tersebut) dan user-friendly, serta layanan keuangan yang lebih personalisasi berdasarkan analisis data nasabah (profile nasabah, historikal transaksi dll).
Cara AI dalam Menyelesaikan Tantangan Perbankan Syariah
Saat ini Perbankan syariah di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang sangat komplek, persaingan yang ketat sesama bank syariah, dengan bank konvensional, juga dengan Fintec yang sudah lebih dahulu memnfaatkan momentum seperti ini, belum lagi kebutuhan untuk memenuhi regulasi yang semakin kompleks, dan tekanan untuk meningkatkan layanan pelanggan. AI bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Sehingga bank syariah bisa lebih unggul.
ADVERTISEMENT
1. Persaingan yang Ketat : Dengan menggunakan AI untuk memahami pasar dan perilaku nasabah, bank syariah dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan menarik lebih banyak nasabah.
2. Memenuhi Regulasi : AI dapat membantu bank dalam mematuhi regulasi yang ada dengan mengotomatiskan proses pelaporan dan memastikan bahwa semua transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku juga comply dengan syariah.
3. Meningkatkan Layanan Pelanggan : Dengan analisis data yang lebih baik, bank dapat menawarkan layanan yang lebih personal dan relevan, sehingga meningkatkan kepuasan nasabah.
Masa Depan AI di Perbankan syariah di Indonesia
Masa depan AI di perbankan syariah di Indonesia tampak sangat cerah. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan meningkatnya tingkat awarness serta tingakat adopsi juga adaptasi digital di kalangan masyarakat, bank syariah seharusnya segera memanfaatkan AI agar memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan untuk masa ini. Semua Perusahaan sekarang berpacu menyiapkan talent talent para bankir yang siap menghadapi digitalissi atau era AI ini salah satu sarananya bank syariah bisa menyiapkan kaderisasi untuk bankir dengan spesifikasi khsusus – digital banking berupa Officer Development (ODP) Ditigal Banking seperti yang sudah di lakukan BTN atau berupa Program Pelatihan Fokus dan Intensif selama beberapa bulan, sebagai contoh MAP – Muamalat Intensif Program yang dipunyai Bank Muamalat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bank-bank syariah di Indonesia perlu terus berinvestasi dalam teknologi AI dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung penerapan teknologi ini. Selain itu, penting bagi bank untuk melatih karyawan mereka agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh teknologi baru ini.
Dalam beberapa tahun ke depan, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak inovasi dalam layanan perbankan syariah, termasuk penggunaan AI untuk pengembangan produk baru, peningkatan layanan pelanggan, dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
Dengan demikian, AI tidak hanya akan menjadi alat untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi, tetapi juga akan menjadi pendorong utama inovasi dalam perbankan syariah di Indonesia.
Kesimpulan
Kita berharap Kecerdasan Buatan (AI) berpotensi besar untuk mengubah wajah perbankan syariah di Indonesia. Melalui otomatisasi, peningkatan akurasi, efisiensi, dan kecepatan layanan, serta inovasi yang berkelanjutan, perbankan syariah diyakini dapat berkomptetisi dengan bank konvesional dan lembaga keungan lainnya terutama dalam memenuhi kebutuhan nasabahnya dengan lebih baik dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Masa depan AI di perbankan syariah Indonesia menjanjikan masih terbuka lebar dan belum dimanfaatkan secara serius oleh bank syariah, dan kita berharap perbankan syariah mampu beradaptasi dengan cepat akan menjadi pemimpin dalam industri layanan keuangan secara syariah. Mengajak nasabah untuk Hijrah mengunakan transaksi yang Sesuai syariah (halal) lagi berkah. Amiin (@rifyalfajri).
ADVERTISEMENT