Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Kamera Analog Kembali di Minati Banyak Orang?
19 November 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Brenda Aurelia Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
apa yang menjadi daya tarik kamera analog?
Di era serba digital seperti sekarang, di mana hampir semua orang punya kamera di ponsel dengan kualitas luar biasa, ada satu tren yang cukup unik yaitu kamera analog. Barang yang dulunya dianggap kuno ini sekarang kembali booming, terutama di kalangan anak muda. Menapa kamera analog bisa jadi tren lagi? Apa yang membuat orang rela menggunakan teknologi lama di zaman serba cepat seperti sekarang?
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang membuat kamera analog menarik adalah hasil fotonya yang punya ciri khas unik. Foto analog tidak pernah benar-benar sempurna kadang ada noise, warna yang tidak rata, bahkan kadang overexposure atau kelebihan cahaya, tapi justru di situlah daya tariknya. Hasil foto analog terlihat lebih berseni dan autentik, seperti punya jiwa tersendiri. Banyak orang merasa bahwa foto analog bisa menyampaikan cerita atau emosi yang lebih dalam dibanding foto digital yang sering terlihat terlalu tajam dan steril. Selain itu, ada efek nostalgia dan retro yang membuat kamera analog semakin menarik. Banyak anak muda yang mungkin tidak sempat merasakan era kejayaan kamera analog, tetapi sekarang tertarik mencobanya. Mereka melihat kamera analog sebagai sesuatu yang estetik dan klasik. Barang-barang vintage seperti ini memang sedang naik daun karena dianggap memiliki nilai lebih dalam hal seni.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya hasil fotonya, proses menggunakan kamera analog juga menjadi daya tarik utama. Kalau melalui kamera digital atau ponsel kita tinggal jepret dan langsung terlihat hasilnya, kamera analog menuntut lebih banyak usaha dan kesabaran. Mulai dari memasang roll film, mengatur fokus secara manual, hingga menunggu hasil cetakan dari lab foto. Semua itu adalah bagian menarik dari pengalaman menggunakan kamera analog. Proses ini membuat orang lebih menghargai setiap foto yang diambil. Tidak ada kebiasaan asal jepret seperti menggunakan ponsel. Dengan kamera analog, setiap frame sangat berharga karena jumlah foto yang terbatas.
Keunikan lain ialah saat menunggu hasil cetakan film yang juga memberikan sensasi tersendiri. Ada rasa antisipasi dan kejutan yang tidak bisa didapat dari kamera digital. Ketika melihat hasil foto, ada kepuasan yang sulit dijelaskan entah hasilnya bagus atau tidak. Kamera analog juga sering dianggap sebagai simbol gaya hidup yang keren dan estetik, terutama di era media sosial saat ini. Banyak orang yang memposting hasil foto analog mereka di Instagram atau TikTok; menambahkan sentuhan retro dan klasik pada feed mereka. Tren ini juga didukung oleh banyak influencer yang menggunakan kamera analog, sehingga mempengaruhi pengikut mereka untuk mencoba hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi tren, kamera analog juga menawarkan semacam perlawanan terhadap gaya hidup serba cepat dan instan. Di saat semua orang berlomba-lomba mendapatkan hasil terbaik secepat mungkin, kamera analog memberikan sesuatu yang lebih lambat, lebih reflektif, dan lebih bermakna. Namun, tren ini juga datang dengan tantangan. Karena permintaan kamera analog yang meningkat, harga kamera bekas dan roll film jadi melonjak. Belum lagi biaya untuk mencetak foto yang tidak murah. Banyak orang yang akhirnya hanya membeli kamera analog sebagai gaya-gayaan tanpa benar-benar memahami atau menghargai prosesnya.
Di sisi lain, tren ini juga berdampak positif. Banyak tempat cetak film yang dulu hampir tutup sekarang kembali hidup karena meningkatnya permintaan. Ini membuktikan bahwa teknologi lama masih bisa relevan di zaman modern. Kamera analog kembali trending bukan hanya karena hasil fotonya yang unik, tetapi juga karena menawarkan pengalaman yang berbeda. Dari proses yang penuh kesabaran hingga estetika yang khas. Kamera analog memberikan sesuatu yang tidak bisa ditiru oleh teknologi digital. Tren ini juga mengingatkan kita untuk lebih menghargai proses, bukan hanya hasil akhir.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah kamera analog hanya akan menjadi tren sementara, atau akan terus bertahan di tengah kemajuan teknologi? Itu semua tergantung dari seberapa banyak orang yang benar-benar mengapresiasi nilai dan pengalaman yang ditawarkan oleh kamera ini. Yang jelas, kamera analog telah membuktikan bahwa terkadang sesuatu yang klasik tidak pernah benar-benar hilang. Berdasarkan pengalaman penulis, menilai hasil foto dari kamera analog sangat bermakna karena ketidaksempurnaannya.