Insecure, Depresi & Kesehatan Mental

Seiring berjalannya waktu, setiap orang pasti sering mengalami insecure akan suatu hal. Tau gak sih? Jika Insecure yang berlebih dapat menyebabkan depresi. Yuk simak penjelasan berikut.

Sumber : Canva

Menurut Maslow, 1942 Insecure merupakan keadaan dimana seseorang yang merasa tidak nyaman, gelisah, tidak percaya diri, khawatir yang berlebih, malu dengan diri sendiri dan menganggap dunia menjadi sebuah hutan yang meneror dan kebanyakan manusia berbahaya dan tidak mau kalah. Seseorang yang mengalami Insecure secara umum merasa dirinya ditolak dan terkucilkan.

Perasaan ini biasanya terjadi dalam masa pubertas remaja yang mengalami banyak perubahan dan dapat menimbulkan atau meningkatkan perasaan Insecure dalam hidup mereka yang berdampak negative. Perubahan ini terkadang terasa tidak nyaman dan membingungkan para remaja termasuk juga orang-orang disekitarnya. Apabila perubahan ini tidak disikapi dengan tepat, maka dampak negative akan bermunculan. Salah satunya Depresi yang akan menganggu kesehatan mental.

Depresi merupakan gangguan mental yang secara umum ditandai dengan perasaan kehilangan ketertarikan atau kesenangan, penurunan energi, kurang konsentrasi, gampang merasa kelelahan, sulit untuk makan atau tidak nafsu makan, sedih yang persisten dan pervasive. Kondisi tersebut dapat menjadi serius dan berulang. Studi terbaru membuktikan bahwa masalah kesehatan mental khususnya depresi adalah gejala terbesar dari beban penyakit di antara individu.

Sumber : Canva

Mari kita renungkan bersama. Kita perlu melawan rasa tidak percaya diri atau Insecure selangkah demi selangkah. Ada berbagai cara untuk mengatasi Insecurity yaitu harus berkomitmen dalam menerapkan self love (mencintai diri sendiri) dengan cara :

Pertama, berusaha berpikir positif. Kurangi overthinking terhadap masalah sepele. Jangan terlalu kekeh dengan menganggap diri sendiri bodoh. Masing-masing orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri.

Kedua, hilangkan kebiasaan membandingkan diri. Hasil penelitian oleh Trianingsih pada tahun 2019 hal sepele yang sering kita temui di lingkup keluarga, tanpa disadari orangtua seringkali membandingkan kakak hingga anak dapat merasa tersaingi, merasa cemas, merasa tidak mendapatkan kasih sayang, tidak semangat, diremehkan, membandingkan dirinya dengan temannya dan berbagai peraaan lainnya. Kondisi tersebut dapat menimbulkan seseorang menjadi kurang percaya akan dirinya sendiri.

Ketiga, Bangkit dari kegagalan. Dari berbagai pengalaman yang kita hadapi hal tersebut mengajarkan kita untuk bangkit dari kegagalan. Ketika kita merasa down, kecewa dan tidak mendapatkan suatu hal yang kita harapkan, kita perlu berjuang dan mencoba lagi sampai bisa. Hal ini memang tidak mudah untuk sekedar diucapkan namun salah satu solusinya yaitu terus mencoba lagi.

Keempat, menyeleksi lingkungan sosial. Lingkungan pertemanan merupakan salah satu faktor penting penentu sifat dan karakteristik seseorang. Berteman dan dikelilingi oleh lingkungan yang kurang baik akan berdampak pada tingkat kepercayaan diri dan tidak menutup kemungkinan mengalami Insecure. Dukungan sosial membuat peran penting yang bersifat melindungi keadaan emosi. Ketika kita memiliki teman dan lingkungan yang baik maka akan mempermudah kita untuk bisa lebih memiliki pikiran positive dan menjauhkan diri dari pikiran negative.

Kelima, memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat. Tidur dengan teratur untuk mencegah insomnia, sarapan dengan teratur membantu memberi energi pada tubuh dan otak dan berpengaruh baik terhadap kesehatan mental, mencegah dehidrasi dengan minum setidaknya 8 gelas air sehari (sekitar 2 liter), olahraga dan minum vitamin.

Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa Insecure dapat menimbulkan banyak dampak negative, salah satu dampak yang paling fatal yaitu depresi. Maka dari itu pada artikel ini tertulis beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari timbulnya perasaan Insecure dan mengurangi kemungkinan adanya depresi pada suatu individu.