Konten dari Pengguna

Teori Belajar Kognitif Serta Pendekatan Konstruksivisme dan Metakognitif

Bulqaini
Duta GENRE Jakarta Barat dan DKI Jakarta. Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
1 Oktober 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bulqaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang narasumber sedang menjelaskan dengan bantuan teknologi, sumber:pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang narasumber sedang menjelaskan dengan bantuan teknologi, sumber:pribadi.

A. Teori Belajar Psikologi

ADVERTISEMENT

a. Pengertian

Teori psikologis kognitif merupakan bagian penting dari ilmu kognitif yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan psikologi pendidikan. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami proses mental internal pada manusia. Para ahli kognitif memiliki pendapat bahwasanya perilaku manusia tidak dapat sepenuhnya diukur atau dijelaskan tanpa melibatkan proses mental, motivasi, niat, dan juga keyakinan.
ADVERTISEMENT
Jadi kognitif adalah bagian yang penting dalam kehidupan manusia yang memberikan kontribusi nyata.

b. Asal Pertumbuhan Teori Belajar Kognitif

- Psikologi kognitif mulai berkembang dengan munculnya teori belajar Gestalt, fondasi teori Gestalt diletakkan oleh Max Wertheimer pada tahun 1880sampai 1943, yang meneliti tentang persepsi dan pemecahan masalah.
- ⁠ Kontribusi ini kemudian dilanjutkan oleh Kurt Koffka.
- ⁠ Salah satu konsep utama dalam psikologi Gestalt adalah insight.
- ⁠ Menurut teori Gestalt, Kejelasan dan makna dari apa yang diamati dalam situasi belajar lebih efektif dalam meningkatkan pembelajaran seseorang dibandingkan dengan penggunaan hukum atau hadiah.

c. Teori Belajar Cognitive Field Lewin

- Bertolak belakang dengan penemuan psikologi Gestalt, Field Lewin (1892-1994) Mengembangkan teori belajar cognitive field, yang berfokus pada kepribadian dan psikologi sosial.
ADVERTISEMENT
- ⁠ Lewin memandang setiap individu berada dalam sebuah Medan kekuatan psikologis, yang ia sebut sebagai life space.
- ⁠Life Space Mencakup lingkungan di mana individu berinteraksi, seperti orang-orang disekitar mereka, objek fisik yang dihadapi, serta fungsi psikologis yang dimiliki seseorang.
- ⁠ Proses belajar terjadi akibat perubahan dalam struktur kognitif individu.
- ⁠ Lewin memberikan penekanan lebih pada peran motivasi dalam proses belajar, dibandingkan dengan penggunaan penghargaan atau reward.

d. Teori Belajar Cognitive Development Piaget

- Piaget Memandang bahwa proses berpikir & berkembang secara bertahap, Dari konkret menuju abstrak.
- ⁠Piaget menggunakan istilah “Scheme”
- ⁠ Secara bergantian dengan istilah “struktur”, yang merujuk pada pola perilaku yang berulang.
- ⁠Piaget Mengatakan bahwa kecerdasan terdiri dari tiga aspek: struktur, isi, dan fungsi.
ADVERTISEMENT

e. Implikasi Teori Kognitif

1. Berbasis pemahaman
2. ⁠Pemecahan masalah
3. ⁠Lingkungan belajar

B. Pendekatan Konstruksivisme

Konstruksivisme berasal dari bahasa Belanda yaitu “to construct” Yang memiliki arti membentuk. Kontraksi isme merupakan aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa pengetahuan yang dimiliki merupakan sebuah hasil dari proses pembentukan kita sendiri. Konstruktivisme dibagi menjadi dua yaitu Konstruksivisme individual dan Konstruksivisme sosial.

C. Pendekatan Metakognitif

Metakognitif adalah kesadaran dan pengendalian yang disengaja terhadap proses berpikir seseorang. Metakognitif juga dapat diartikan sebagai “berpikir tentang berpikir” atau “memanusiakan manusia”.
Dalam psikologi, metakognitif memiliki beberapa manfaat di antaranya: memahami strategi belajar yang efektif, memahami bagaimana menilai pembelajaran, membuat keputusan belajar berdasarkan penilaian pembelajaran, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, membantu siswa menyadari peran mereka sebagai pemikir dan pembelajar.
ADVERTISEMENT