Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Jembatan Youtefa melintasi hutan perempuan yang disakralkan dan dijaga kelestariannya oleh masyarakat Kampung Tobati dan Kampung Enggros.
ADVERTISEMENT
Bentangan Jembatan Youtefa mencapai 732 meter yang dibangun sejak 2015.
Jembatan Youtefa menjadi jembatan pertama yang plengkungan dibuat utuh di Surabaya. Akibat pembuatan di tempat berbeda ini, MURI memberikan penghargaan.
Jembatan Youtefa menyambungkan pusat Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami. Jembatan ini telah diresmikan oleh Presiden Jokowi, 28 Oktober 2019. Dengan melewati jembatan ini, perjalanan dari Kota Jayapura ke perbatasan Papua Nugini di wilayah Skouw terpangkas dari 3,5 jam jadi cuma setengah jam.
Arti nama dari Youtefa berasal dari bahasa setempat. Istilah Youtefa berasal dari bahasa Nafri yang mendiami tepian Teluk Youtefa.
Yo berarti kampung, Te berarti pergi dan Faa juga berarti kampung. Yotefa artinya pergi dari Kampung Nafri ke kampung di tengah laut.
ADVERTISEMENT
Sementara, terdapat 2 kampung di tengah Teluk Youtefa yaitu Kampung Tobati dan Kampung Enggros. Sehingga Yotefa berarti dari Kampung Nafri pergi ke Kampung Tobati atau Kampung Enggros.
Teluk Youtefa Jayapura
Kampung Tobati dan Kampung Enggros yang berada di tengah Teluk Youtefa, merupakan kampung tertua di Kota Jayapura. Seluruh rumah di 2 kampung itu berupa rumah panggung di atas permukaan air.
Teluk Yotefa berada di wilayah garis pantai Kota Jayapura. Letaknya di teluk kecil yang berada di dalam Teluk Yos Sudarso. Teluk Yos Sudarso pada masa pemerintahan Belanda bernama Humboldt Bay atau Teluk Humboldt.
Teluk Humboldt terletak di pantai utara Papua, sebelah barat perbatasan Provinsi Papua dengan Papua Nugini.
Arkeolog pada Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menyebutkan nama Teluk Humboldt diberikan oleh pelaut Perancis, Jules Dumont d'Urville yang berkunjung ke pesisir utara Papua pada 1827.
ADVERTISEMENT
Nama Humboldt sendiri untuk mengenang Alexander von Humboldt, ahli ilmu alam terkenal dari Jerman yang merupakan sahabat dari Jules Dumont d'Urville.
"Sebenarnya, ada lima nama yang diusulkan sebagai nama jembatan tersebut. Dari Jembatan Hamadi Holtekamp, Jembatan Papua Bangkit, Jembatan Merah Putih, serta Jembatan Youtefa," kata Hari, Sabtu (13/3).
Akhirnya dipilih nama Jembatan Youtefa setelah ada masukan dari tokoh adat setempat, alasannya sesuai dengan kearifan lokal yang ada.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano menuturkan nama Jembatan Youtefa telah disepakati berdasarkan aturan keondoafian dan disetujui oleh para ondoafi, Ketua dan LMA Port Numbay.
"Pemberian nama Youtefa berdasarkan kearifan lokal Port Numbay dan juga kepada masyarakat adat yang ada di 10 kampung yang memiliki tatanan adat keondoafian," Benhur menambahkan.
ADVERTISEMENT