Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Peran Upacara Keagamaan di Candi Cetho dalam Melestarikan Budaya Lokal
27 Oktober 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari A Rima Mustajab tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Candi Cetho, yang terletak di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, merupakan salah satu situs bersejarah yang masih digunakan sebagai tempat ritual dan upacara keagamaan hingga saat ini. Sebagai candi peninggalan kerajaan Hindu, tempat ini bukan hanya simbol dari masa lalu, tetapi juga pusat kegiatan spiritual yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat setempat. Upacara keagamaan yang diadakan di Candi Cetho memiliki peran penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya lokal dan memperkuat identitas masyarakat Karanganyar.
ADVERTISEMENT
Menurut Purwanto, H., & Titasari, C. P. (2023) Dalam Jurnalnya Yang berjudul "Eksistensi Upacara Keagamaan di Candi Cetho, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar" Menjelaskan Bahwa di Cetho, yang terletak di Lereng Barat Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, berperan penting sebagai situs arkeologi yang telah diakui sebagai Cagar Budaya nasional. Tempat ini tidak hanya dilestarikan secara fisik, tetapi juga terus difungsikan sebagai pusat kegiatan spiritual dan ritual keagamaan oleh masyarakat Hindu setempat (Jurnal Agama Hindu: Vol. 26. No. 2, Tahun 2023). Upacara keagamaan yang rutin diadakan di Candi Cetho memperlihatkan bagaimana masyarakat mempertahankan nilai-nilai leluhur di tengah perkembangan zaman. Melalui berbagai ritual keagamaan, masyarakat bukan hanya melestarikan situs candi secara fisik, tetapi juga menjaga kesinambungan budaya dan tradisi yang telah berlangsung turun-temurun.
ADVERTISEMENT
1. Menjaga Warisan Tradisi Leluhur
Upacara keagamaan di Candi Cetho dilakukan oleh masyarakat Hindu dan beberapa warga lokal yang masih memegang teguh kepercayaan tradisional Jawa. Ritual-ritual yang dilaksanakan, seperti upacara Galungan, Kuningan, atau Tawur Agung sebelum Hari Raya Nyepi, berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini. Setiap prosesi upacara dilakukan sesuai tradisi yang telah diwariskan turun-temurun, sehingga menghidupkan kembali nilai-nilai budaya leluhur yang sarat akan simbolisme dan makna filosofis.
2. Memperkuat Identitas dan Rasa Kebanggaan Budaya
Eksistensi Candi Cetho sebagai tempat upacara keagamaan membantu masyarakat Karanganyar dalam memperkuat identitas budaya lokal mereka. Bagi masyarakat setempat, kehadiran Candi Cetho bukan sekadar situs arkeologi, tetapi juga lambang kebanggaan atas budaya dan sejarah daerah mereka. Upacara yang dilaksanakan di candi ini memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengenal dan memahami akar budaya serta tradisi nenek moyang mereka, sehingga memperkuat rasa cinta dan kebanggaan akan warisan budaya yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
3. Mempererat Solidaritas Komunitas
Upacara keagamaan di Candi Cetho juga memiliki fungsi sosial dalam mempererat solidaritas komunitas. Setiap pelaksanaan upacara melibatkan partisipasi aktif masyarakat, baik sebagai peserta, pengurus, maupun penyelenggara. Dalam setiap ritual, masyarakat berkolaborasi dan bekerja sama dalam mempersiapkan segala kebutuhan upacara, mulai dari persiapan tempat, penyusunan sesaji, hingga pelaksanaan acara. Proses ini menciptakan kebersamaan dan memperkuat hubungan antarindividu dalam komunitas.
4. Menarik Perhatian Wisatawan dan Mendukung Pariwisata Budaya
Keunikan upacara keagamaan di Candi Cetho juga menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang tertarik untuk menyaksikan atau belajar tentang budaya dan spiritualitas lokal. Kehadiran wisatawan ini berkontribusi dalam memperkenalkan budaya Jawa, terutama nilai-nilai luhur yang terkandung dalam upacara-upacara tersebut. Wisata budaya di sekitar Candi Cetho memberikan dampak positif dalam menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar, sehingga menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya agar tetap lestari.
ADVERTISEMENT
5. Menghormati Alam dan Lingkungan
Salah satu nilai yang dijunjung tinggi dalam upacara di Candi Cetho adalah konsep harmonisasi dengan alam. Ritual yang dilakukan di candi ini kerap kali mengandung unsur penghormatan kepada alam dan lingkungan sekitar sebagai bagian dari kehidupan manusia. Dengan cara ini, masyarakat lokal diajarkan untuk menjaga keseimbangan alam, termasuk dalam praktik kehidupan sehari-hari mereka. Kearifan lokal ini sangat relevan di tengah isu lingkungan modern dan dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Penutup
Secara keseluruhan, upacara keagamaan di Candi Cetho memegang peranan penting dalam melestarikan budaya lokal masyarakat Karanganyar. Selain menjaga kelangsungan tradisi, ritual ini memperkuat identitas budaya, mempererat solidaritas komunitas, serta mendukung pariwisata budaya yang bermanfaat bagi ekonomi lokal. Dengan terus melestarikan upacara-upacara ini, masyarakat setempat dapat menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur mereka, serta memperkenalkan kekayaan budaya Jawa kepada dunia.
ADVERTISEMENT