Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Lebaran Hari Kedua: Tradisi Kumpul Keluarga Besar Dimeriahkan Sesi Games
6 April 2025 8:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Candle Wang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Senin, (01/04/2025) Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti hari kedua Lebaran yang jatuh pada Minggu kemarin. tradisi yang sama seperti tahun sebelumnya, keluarga saya kembali mengadakan acara halal bihalal. Banyak keluarga besar memanfaatkan momen ini untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan mempererat tali persaudaraan di tengah suasana Idul fitri yang penuh kebahagiaan, sama halnya dengan keluarga saya.
ADVERTISEMENT
Di siang hari yang cerah, kegiatan kumpul keluarga besar bertepatan di GOR Suyud yang memang gedung milik keluarga dan selalu menjadi tempat kumpul tiap tahunnya dalam suasana Lebaran. Satu per satu anggota keluarga berdatangan dengan membawa senyum yang hangat dan aneka hidangan yang siap untuk disantap bersama. Anak-anak berlarian riang, sementara para orang tua saling berpelukan dan berbincang akrab, melepas rindu setelah sekian lama tak bertemu.

Perbincangan pun semakin seru sembari menikmati snack yang telah dihidangkan sambil menunggu acara dimulai. Suasana pun menjadi penuh haru saat para sesepuh keluarga memberikan pesan dan nasihat, mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan dan melestarikan tradisi. Momen ini menjadi pengingat bahwa Lebaran bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang mempererat ikatan keluarga lintas generasi.
ADVERTISEMENT
Setelah seluruh keluarga berkumpul, acara dimulai dengan sambutan dari mbah yang paling tua, lalu dilanjutkan dengan pembacaan tausiyah, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dan doa bersama.
Usai doa bersama, para anggota keluarga disambut dengan beragam hidangan yang menggugah selera. Meja panjang yang disiapkan di salah satu sudut GOR Suyud dipenuhi aneka makanan favorit keluarga, seperti bakso hangat, pecel dengan sambal kacang yang khas, tahu bakso yang gurih, hingga ayam bakar dengan aroma yang menggoda.
Hidangan-hidangan tersebut dibawa oleh masing-masing keluarga sebagai bentuk kontribusi dan kebersamaan. Tradisi ini telah menjadi kebiasaan turun-temurun yang mempererat rasa kekeluargaan sekaligus menunjukkan kekompakan antar anggota keluarga. Namun, hidangan tahun ini terasa kurang spesial dan tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya karena beberapa keluarga tidak dapat hadir. Hal ini membuat suasana acara menjadi sedikit kurang ramai, yang tentunya sangat disayangkan. Tahun lalu, banyak hidangan dibawa oleh saudara-saudara saya, salah satunya adalah opor ayam buatan mbah yang sangat saya nantikan karena rasanya selalu enak dan khas.
ADVERTISEMENT
Usai makan-makan, para sesepuh keluarga mulai menata kursi untuk memulai acara halal bihalal dan sungkeman. Dari 13 mbah yang biasanya hadir, tahun ini hanya 11 yang datang karena ada dua yang telah tiada. Anak-anak dan cucu-cucu pun mengelilingi para sesepuh dan antre untuk sungkeman, sebagai bentuk hormat dan memohon maaf di hari yang fitri.
Setelah semua keluarga selesai melakukan sungkeman, acara dilanjutkan dengan sesi yang paling ditunggu-tunggu, yaitu pembagian THR yang digabungkan dengan kegiatan games seru. Salah satu games favorit keluarga kami adalah lomba membaca surat Al-Qur'an. Anak-anak yang mampu melantunkan ayat dengan benar akan mendapatkan uang THR sebagai hadiah. Semakin banyak ayat yang dihafal dan dilantunkan dengan baik, semakin besar pula hadiah yang didapatkan.
Salah satu sepupu saya dengan percaya diri maju ke depan untuk melantunkan surat An-Naba. Dengan sangat lancar, ia berhasil menyelesaikan 40 ayat dan mendapatkan uang THR sebesar Rp50.000. Aksi tersebut memicu semangat saudara, sepupu, dan para ponakan lainnya untuk ikut serta dalam games tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya, bukan hanya hafalan ayat Al-Qur’an saja yang bisa ditampilkan. Keluarga kami juga membuka kesempatan untuk setoran adzan dan doa-doa harian. Misalnya, ada saudara saya yang maju untuk membacakan doa setelah adzan dan doa saat bercermin. Semua dilakukan dengan penuh semangat dan keceriaan.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi yang paling dinanti, yaitu sebar uang THR. Acara ini menjadi favorit hampir semua anggota keluarga—termasuk saya sendiri. Biasanya, yang disebar adalah pecahan uang receh mulai dari Rp1.000 hingga Rp5.000. Anak-anak akan berlarian mencari uang yang tersebar, sementara orang dewasa ikut tertawa menyaksikan keriuhan itu.
Acara sebar THR ini menjadi penutup kegiatan halal bihalal keluarga kami, yang biasanya berlangsung hingga sekitar pukul 16.00. Setelah itu, satu per satu sanak saudara mulai berpamitan dan kembali ke rumah masing-masing. Karena itulah, momen seperti ini sangat penting bagi keluarga kami—sebagai ajang silaturahmi dan pelepas rindu setahun sekali.
ADVERTISEMENT
Saya berharap, tradisi kumpul keluarga setiap tahun seperti ini bisa terus berjalan di tahun-tahun berikutnya. Semoga ke depan acaranya semakin meriah, penuh kehangatan, dan tentu saja bisa dihadiri oleh seluruh anggota keluarga secara lengkap.