Konten dari Pengguna

Dari Tanah Air ke Pengasingan: Krisis Pengungsi Afghanistan

Angela Del Carmen
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
28 Oktober 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angela Del Carmen tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Krisis pengungsi Afghanistan telah menjadi salah satu masalah kemanusiaan terbesar di era modern dan paling berkepanjangan dalam tujuh dekade sejarah UNCHR. Dampak perubahan iklim, konflik, ketidakstabilan politik, kemiskinan kronis kemudian diperburuk dengan penarikan pasukan internasional dan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus 2021, sehingga situasi di negara tersebut semakin tidak terkendali. Memaksa jutaan orang untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
ADVERTISEMENT
Taliban melakukan berbagai tindakan yang mendorong gelombang migrasi secara masif. Mengakibatkan banyak warga melarikan diri karena pelanggaran hak asasi manusia, terkhusus pada anak-anak dan wanita dimana adanya larangan mengakses pendidikan dan pembatasan berat di tempat kerja.
Selain itu, peningkatan kekerasan akibat pertempuran sejak 2005 dengan kematian sebanyak 1.595 jiwa meningkat menjadi 29.940 jiwa pada 2019. Situasi ekonomi yang semakin buruk akibat kemiskinan, meningkat saat kembalinya Taliban pada 2021 lalu mengakibatkan kelaparan dan sulitnya mendapat layanan kesehatan. Kombinasi faktor-faktor ini membentuk insentif yang kuat bagi banyak warga Afghanistan untuk mencari perlindungan di negara lain.
Di tengah krisis yang terus berlanjut, Iran dan Pakistan menjadi pilihan utama sebagai tujuan pengungsian. Pada akhir tahun 2023, UNCHR melaporkan jumlah pengungsi Afghanistan meningkat sebanyak 741.400 mencapai total 6,4 juta. Di Pakistan, jutaan pengungsi harus tetap menghadapi tantangan kemiskinan dan ketidakamanan yang ekstrem.
ADVERTISEMENT
Sementara itu di Iran, meskipun sebagian diintegrasikan ke dalam masyarakat tetap saja pengungsi mengalami diskriminasi dan keterbatasan kerja. Di kedua negara, pengungsi berjuang untuk membangun kehidupan baru di ditengah kondisi ekonomi yang sulit dan tantangan sosial yang kompleks.
Krisis pengungsi Afghanistan tidak hanya menimbulkan tantangan fisik, tetapi juga memicu masalah psikososial yang mengkhawatirkan. Banyak pengungsi mengalami trauma akibat perang, kekerasan, dan kehilangan orang tercinta. Kesehatan mental mereka sering kali terabaikan dalam penanganan krisis, sehingga menyebabkan masalah jangka panjang bagi individu dan komunitas. Maka penting memberikan dukungan psikologis untuk mereka pulih dan berintegrasi kembali ke dalam masyarakat.
Dalam situasi ini, peran organisasi internasional seperti UNHCR sangatlah penting. UNHCR berperan aktif menangani krisis pengungsi di Afghanistan dalam menyediakan bantuan kemanusiaan, perlindungan, dan dukungan jangka panjang. Dengan cara mendistribusikan makanan, perlengkapan dasar, dan layanan kesehatan, serta memastikan hak-hak pengungsi dilindungi.
ADVERTISEMENT
UNHCR juga memberikan dukungan psikososial dan akses pendidikan bagi anak-anak, serta memfasilitasi program pemulangan sukarela untuk pengungsi yang kembali ke Afghanistan dari Iran, Pakistan dan negara lainnya secara aman dan terhormat. Menurut data lebih dari 5,3 juta pengungsi sejak 2002 telah kembali ke Afghanistan.
Penting untuk diingat bahwa krisis pengungsi tidak hanya sebagai masalah internal, tetapi juga tantangan global yang perlu ditangani. Solusi jangka panjang harus melibatkan kerjasama internasional yang erat didukung organisasi dan negara-negara dengan memastikan pengungsi memiliki akses ke perlindungan yang mereka butuhkan, serta memfasilitasi integrasi mereka ke dalam masyarakat.
Krisis ini memberikan pelajaran penting mengenai solidaritas dan kemanusiaan. Di tengah tantangan yang ada, ada peluang untuk membangun masyarakat yang inklusif dan aman. Menghadapi tantangan ini bersama-sama dapat memperkuat hubungan antarnegara dan meningkatkan kesadaran tentang hak-hak manusia.
ADVERTISEMENT
Krisis pengungsi Afghanistan adalah masalah kompleks yang memerlukan tanggapan dan tindakan segera. Melalui kerja sama dengan beragam pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sipil, kita dapat menemukan solusi berkelanjutan bagi pengungsi dan memastikan mereka menerima perlindungan yang layak mereka dapatkan. Kesadaran dan tindakan kolektif adalah kunci untuk menghadapi tantangan-tantangan ini dan mendukung mereka yang paling membutuhkan.
Ilustrasi sebuah keluarga adalah melarikan diri dari negara yang dilanda perang. Konsep anti perang — Vektor oleh ajijchan