Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Serem! Begini 5 Teknik Penipuan Social Engineering yang Bisa Bikin Melarat
13 Oktober 2020 16:03 WIB
Tulisan dari Cermati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah di telepon atau di sms dari nomor yang tidak dikenal yang mengaku dari perusahaan fintech, ecommerce, bank atau provider telepon seluler dengan alasan ingin menawarkan kartu kredit, pinjaman online sampai mendapatkan hadiah undian puluhan juta rupiah?
ADVERTISEMENT
Hati-hati karena itu termasuk kedalam penipuan online dengan teknik social engineering (rekayasa sosial).
Bagi yang belum familiar dengan istilah ini, social engineering adalah sebuah cara untuk mengelabui / memanipulasi korban agar bisa mendapatkan informasi data-data pribadi atau akses yang diinginkan dengan cara memanipulasi si korban dengan cara yang halus.
Manipulasi yang dimaksud adalah manipulasi psikologi, dimana pelaku akan mempengaruhi pikiran korban melalui berbagai cara dan media seperti lewat suara, gambar erotis atau tulisan yang bersifat sangat persuasif.
Ternyata, teknik manipulasi itu dilakukan untuk membuat si korban menjawab atau meng-klik link tertentu sesuai instruksi atau keinginan si pelaku tanpa disadari.
ADVERTISEMENT
Data Polda Metro Jaya pada tahun 2019, tercatat 2.300 laporan terkait kasus cyber crime atau penipuan online. Modus tertinggi dilakukan menggunakan teknik social engineering.
Umumnya, modus ini dilakukan melalui telepon atau internet, jadi penipu siber ini menipu korban tanpa harus bergantung pada sistem operasi/ platform aplikasi.
Tentu jangan sampai kita-kita jadi korban penipuan modus social engineering, apalagi saat ini teknik penipuan semakin canggih, artinya kewaspadaan berselancar dan menggunakan teknologi digital juga harus semakin ditingkatkan.
So, salah satunya adalah dengan meningkatkan kewaspadaan kita yakni mengetahui 5 teknik social engineering yang paling sering digunakan untuk menipu:
1. Phishing
Phishing digunakan untuk mendapatkan informasi personal seseorang seperti nama, alamat dan nomor keamanan sosial dengan cara mengirimkan si korban sebuah email dengan menyematkan link yang apabila diklik akan mengarahkan korban ke sebuah website.
ADVERTISEMENT
Website ini biasanya mengandung malware dan menjadikan pelaku lebih gampang mengambil alih akun si korban atau mengakses informasi penting dan pribadi si korban.
Phising juga bisa dilakukan dengan suara seperti penipu menelpon calon korbannya dengan mengaku sebagai customer service bank atau fintech yang membutuhkan tambahan kelengkapan data untuk proses pengajuan kartu kredit sampai klaim hadiah undian.
2. Pretexting
Pretexting ini adalah teknik yang digunakan hacker dengan cara berbicara layaknya para ahli.
Dengan teknik ini seorang hacker atau pelaku penipuan akan berbicara secara lancar layaknya seorang ahli atau layaknya seorang tele marketing atau customer service.
ADVERTISEMENT
Sama seperti voice phising pelaku akan menggunakan gaya bicara yang bisa meyakinkan si korban untuk mengikuti semua instruksi pelaku walaupun hanya dari suara.
3. Baiting
Sama seperti phising, baiting dilakukan dengan memancing calon korban dengan hadiah barang, pulsa atau kuota internet untuk bisa membuat korban tertarik membuka situs yang dibuat si pelaku.
Dengan memasuki website buatan pelaku, korban harus memasukan email dan password mereka. Dan disitu lah pelaku beralih untuk mengambil akun mereka.
Baca selengkapnya teknik social engineering lain yang digunakan untuk penipuan kartu kredit dan tips menghindarinya, disini!